James Laurenceson, kepala Insitut Hubungan Australia-China di University of Technology Sydney, mengatakan tindakan Canberra merupakan hasil ketegangan bertahun-tahun.
"Tentu saja sudah ada gesekan di Australia mengenai rencana jalur sutra China. Baru-baru ini saja Australia lebih terbuka dengan kerjasama," ujarnya.
November 2018 sebuah wawancara dengan media China Caixin, Morrison mengatakan Australia menerima perkembangan infrastruktur di Asia di bawah rencana jalur sutra.
Namun di bulan Juni tahun ini, ia mengatakan skema tersebut tidak dikenali oleh kebijakan luar negeri Australia dan tidak sesuai dengan kepentingan nasional.
"Kemungkinan terjadinya gesekan tidak hanya karena opini publik mengenai China yang tenggalam di Australia, tapi peningkatan hukuman ekonomi yang diterapkan Beijing kepada Canberra," ujar Laurenceson.
Berdasarkan pemungutan suara Oktober lalu oleh Pusat Penelitian Pew dan lembaga penelitian AS, 81% warga Australia memiliki pandangan negatif kepada China tahun 2020 ini, meningkat dari 57% dari tahun sebelumnya.
Bulan lalu Beijing meminta firma China untuk berhenti mengimpor sejumlah produk Australia, termasuk anggur merah dan bijih besi.
Larangan tersebut adalah cara China merespon Australia yang menarget perusahaan China seperti Huawei.
Source | : | south china morning post |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR