Advertorial
Intisari-online.com -Wilayah Kashmir, perbatasan India dan Pakistan, kembali menarik perhatian.
Wilayah yang termasuk dalam sengketa dua negara dan juga merembet ke Lembah Galwan tersebut memang sudah lama diincar India dan Pakistan.
Jadi India secara umum menghadapi dua tekanan: satu dari China atas sengketa Ladakh, satu lagi dari Pakistan atas sengketa Kashmir.
Kini, Pakistan kembali menyerang India.
Baca Juga: Inilah 5 Militer Paling Kaya di Dunia, Salah Satunya India
Mengutip pemberitaan dari Al Jazeera, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengatakan bahwa pemerintahannya akan berikan status provinsi untuk satu porsi wilayah Kashmir.
Wilayah yang dimaksud adalah Gilgit-Baltistan, yang berada di perbatasan Afghanistan dan China.
Diperkirakan ada 2 juta warga yang tinggal di wilayah tersebut.
Kashmir telah diperebutkan dua negara sejak merdeka tahun 1947.
Kedua negara mengklaim kepemilikan penuh atas wilayah pegunungan tersebut, dan sudah laksanakan dua dari tiga perang mereka sejak tahun 1947 tersebut.
Minggu, Imran Khan menyeru pasukan politik di kota Gilgit, ibukota Gilgit-Baltistan yang merupakan wilayah Kashmir dalam administrasi Pakistan.
Imran Khan juga sudah rencanakan ini jauh-jauh hari, karena buktinya bulan ini nanti akan ada rencana pemilu di Gilgit-Baltistan.
"Kami telah membuat keputusan untuk berikan status provinsi kepada Gilgit-Baltistan.
"Status itu sudah lama dinantikan di sana," papar Khan.
Proposal ini menggiurkan bagi Pakistan, dan bisa mengamankan posisi Imran Khan dalam pemerintahan dan kemungkinan ia akan menjabat lagi.
Bahkan partai politik oposisi kemungkinan besar tidak akan menolak usulan ini, karena ada pertemuan rahasia antara pihak oposisi dengan militer negara tersebut beserta kepala intelijen September lalu membahas isu itu, sembari memberikan dukungan mereka untuk meningkatkan status Gilgit-Baltistan.
Namun pengumuman Imran Khan ini sangat membuat India geram.
Menteri luar negeri India mengatakan mereka dengan tegas menolak gerakan tersebut.
India menolak hal ini karena bagi India, Kashmir, Ladakh dan satu lagi wilayah Jammu adalah bagian dari India secara legal dan sah.
"Kusebut sekali lagi, Teritori Gabungan Jammu dan Kashmir dan Ladakh, termasuk area bernama 'Gilgit-Baltistan' merupakan bagian integral dari India secara sah, lengkap dan berdasarkan aksesi Jammu dan Kashmir ke dalam Uni India tahun 1947," ujar juru bicara menteri luar negeri India, Shri Anurag Srivastava.
Bagian penting dalam proyek CPEC
Rupanya, selain ingin mempertahankan posisinya sebagai Perdana Menteri, Imran Khan merebut Gilgit-Baltistan terlebih dahulu untuk memuluskan rencana dengan China.
Pernyataan dari menlu India mendapatkan respon kurang menyenangkan dari menteri luar negeri Pakistan, yang menolak klaim India.
"Reformasi administratif, politik dan ekonomi adalah permintaan yang sudah lama didamba oleh warga Gilgit-Baltistan," ujarnya dalam sebuah pernyataan Minggu kemarin.
"Reformasi provinsi tunjukkan aspirasi dari warga Gilgit-Baltistan."
Namun itu semua hanya ucapan saja.
Gilgit-Baltistan segera diamankan oleh Pakistan karena wilayah itu merupakan wilayah penting dalam megaproyek China-Pakistan, yaitu China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) yang senilai 60 miliar Dolar AS.
Proyek yang menjadi satu dalam Belt and Road Initiative tersebut memerlukan pembangunan sebrangi Kashgar, sebelah utara Gilgit-Baltistan.
Megaproyek China-Pakistan
Diluncurkan tahun 2014, CPEC adalah proyek perdagangan dan infrastruktur yang dapat menghubungkan China ke Laut Arab lewat jalan dan infrastruktur transportasi Pakistan lainnya.
Pembangunan itu juga meliput proyek pembangkit listrik dan industri.
Gilgit-Batistan terletak di sebelah utara Pakistan, yaitu di persimpangan antara Himalaya, Karakorum dan pegunungan Hindu Kush.
Wilayah itu saat ini dipegang oleh dewan legislatif yang akan dipilih pada 15 November mendatang.
Namun badan tersebut hanya memiliki kekuatan hukum yang sedikit, dan wilayah itu tetap mendapat aturan langsung dari pemerintah federal di Islamabad.
Untuk meningkatkan status provinsi berarti akan tercetak administrasi yang lebih luas dan kekuatan pemerintah yang bisa menjangkau wilayah itu dengan lebih mudah.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini