Advertorial
Intisari-online.com -Tahun 2020 sudah hampir berakhir.
Melihat selama setahun belakangan, banyak negara yang sibuk meningkatkan perekonomian mereka.
Namun ada juga negara yang disibukkan dengan ambisi membangun peradaban dunia.
China adalah negara ini.
Tidak perlu berdebat, China sudah jadi negara yang sibuk mengembangkan pengaruhnya di dunia.
Hal ini seiring dengan hajatan besar mereka membangun sebuah megaproyek bernama Belt and Road Initiative (BRI).
Proyek ini disebut juga One Belt and One Road Initiative (OBOR).
Mengutip situs travel China, Top China Travel, BRI merupakan perkembangan strategi yang diajukan oleh Pemerintah China yang fokus kepada terhubungnya antar negara dan kerjasama antara negara Eurasia.
BRI disebut juga sebagai Jalur Sutra Ekonomi dan Jalur Sutra Maritim abad ke-21.
Jalur Sutra Ekonomi
Jalur Sutra Ekonomi yang juga disebut sebagai "Satu Sabuk" merupakan strategi kerjasama ekonomi regional yang diusulkan oleh pemimpin China, Xi Jinping.
Usulan tersebut diajukan pertama kali saat ia membuat pidato di Universitas Nazarbayev di Kazakhstan, 2013.
Program itu kemudian diajukan kepada semua negara oleh Perdana Menteri China, Li Keqiang saat mengunjungi berbagai negara.
Tujuan Satu Sabuk adalah mengembangkan kemitraan ekonomi antara China dan negara-negara dan wilayah di sepanjang jalur sutra darat, bertujuan memperkuat konstruksi infrastruktur di sepanjang jalan dan berencana menyerap kapasitas dan buruh China yang terlalu berlebihan.
Tujuan lain adalah mengamankan sumber energi China seperti suplai minyak dari Kazakhstan dan suplai pangan untuk memastikan warga China tidak kelaparan.
Tujuan selanjutnya mempromosikan perkembangan teknologi China untuk negara Barat.
Satu Sabuk menghubungan wilayah Asia-Pasifik dan Eropa, seperti China, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan di sepanjang jalur sutra bersamaan negara negara pengamat dan mitra dialog mereka.
Ada dua tren utama untuk Satu Sabuk, dimulai dari China dan berakhir di Eropa. Satu rute menuju Eropa lewat Asia dan Rusia, sedang rute lainnya melewati Asia Tengah dan Asia Barat menuju Teluk persia dan negara Timur Tengah.
Jalur Sutra Maritim abad ke-21
Disebut juga dengan istilah "Satu Jalan", merupakan kerjasama ekonomi antara China dan negara ASEAN, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika Utara dan Eropa lewat jalur maritim.
Provinsi Xinjiang dan Fujian dikatakan sebagai pemenang utama dari One Belt and One Road, dengan kesempatan perkembangan yang tidak terkira.
Fujian disetujui sebagai wilayah inti jalur sutra maritim abad ke-21 sedangkan Xinjiang diposisikan sebagai "zona inti dari sabuk jalur sutra ekonomi".
Ada dua arah untuk Satu Jalan: satu menjangkau Samudra Hindia dari pelabuhan tepi pantai China dan terus mencapai Eropa.
Rute kedua adalah melalui pelabuhan tepi pantai China melewati Laut China Selatan mencapai Pasifik Selatan.
Inilah sebabnya China tergiur dengan Laut China Selatan, karena menjadi jalur utama dari megaproyek Belt and Road Initiative.
Negara yang sudah mendaftar
Belt and Road Initiative (BRI) mencakup berbagai negara di seluruh dunia. Tercatat sudah ada 64 negara ikut dalam proyek ini.
Negara pemrakarsa: China, negara lain: Mongolia, Rusia.
Negara dari Asia Selatan: Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Afghanistan, Nepal, Maladewa, Bhutan.
Negara dari Asia Tenggara: Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Singapura, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam (kesepuluh negara Asean sudah mendaftar).
Negara dari Asia Tengah: Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Kyrghyzstan, Tajikistan.
Negara dari Asia Barat dan Afrika Utara: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Iran, Turki, Israel, Mesir, Kuwait, Irak, Qatar, Jordania, Lebanon, Bahrain, Yaman, Suriah, Palestina.
Negara Eropa Tengah dan Timur: Polandia, Rumania, Republik Ceko, Slovakia, Bulgaria, Hungaria, Latvia, Lithuania, Slovenia, Estonia, Kroasia, Albania, Serbia, Macedonia, Bosnia, Herzegovina.
Negara lain: Ukraina, Azerbaijan, Armenia, Belarussia, Georgia, Moldova, Timor Leste.
Sementara itu, Jepang sudah diketahui bergabung dengan hajatan besar ini, sedangkan Korea Utara sudah pasti bergabung karena sangat bergantung pada China.
Oleh sebab itu hanya tinggal negara-negara Barat dan Korea Selatan yang belum bergabung dengan Belt and Road Initiative.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini