Seorang pejabat senior militer AS yang mengetahui wilayah itu mengatakan
pada Senin bahwa Iran mungkin mencoba mengambil keuntungan dari penarikan pasukan Amerika dari Irak dan Afghanistan, dan rencana keberangkatan kapal induk USS Nimitz dari Teluk Arab.
Pejabat itu mengatakan sebagai akibatnya para pemimpin militer telah memutuskan bahwa berdasarkan situasi keamanan di wilayah tersebut,
Nimitz harus tetap di sana sekarang dan "untuk beberapa waktu mendatang."
Selain itu, pejabat itu mengatakan satu skuadron jet tempur tambahan juga
dapat dikirim ke wilayah tersebut, jika diperlukan.
Nimitz meninggalkan wilayah Teluk dan bersiap untuk pulang. Tetapi kapal
itu diperintahkan untuk kembali minggu lalu untuk memberikan keamanan
tambahan sementara penarikan pasukan dari Irak dan Afghanistan terus
berlanjut.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pada saat itu bahwa keputusan itu akan memastikan bahwa pasukan Amerika dapat mencegah musuh mengambil tindakan terhadap pasukan AS.
Tidak ada garis waktu yang diberikan, tetapi pejabat militer AS yang berbicara pada hari Senin menjelaskan bahwa perubahan itu terbuka, dan tidak jelas kapan awak kapal akan kembali ke rumah.
Potensi ancaman Iran telah menjadi perhatian yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran Mohsen
Fakhrizadeh.
Iran menyalahkan kematian pada Israel, yang telah dicurigai dalam pembunuhan sebelumnya terhadap ilmuwan nuklir Iran.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR