Intisari-Online.com – Ketika flu 1918 mengguncang dunia lebih dari 100 tahun yang lalu, pejabat kesehatan tidak perlu khawatir tentang penyebaran informasi yang salah di internet.
Namun kini, saat pandemi global abad ke-21 terungkap di tengah era digital, masalah baru telah muncul.
Penggunaan internet dan media sosial yang tinggi menyebabkan informasi yang salah pada saat pandemi virus corona, sehingga membuat khawatir penyedia layanan kesehatan.
Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa misinformasi online tentang COVID-19 terus menyebabkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat.
Berikut ini, dokter pengobatan keluarga Neha Vyas, MD, membongkar beberapa mitos yang paling banyak dibagikan di internet tentang virus corona, seperti dilansir dari clevelandclinic.
Mitos 1: Coronavirus tidak menyebar di udara, jadi masker wajah tidak akan melindungi
COVID-19 menyebar terutama dari orang ke orang melalui udara.
Ini menyebar melalui partikel pernapasan ketika orang yang terinfeksi berbicara, bersin, batuk, tertawa, bernyanyi, makan atau bernapas.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR