Siapa Sosok di Balik Berdirinya Sritex, Perusahaan Tekstil yang Baru Saja PHK Ribuan Karyawannya?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Muhammad Lukminto, dialah sosok di balik berdirinya Sritex. Dari perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, Sritex kini dinyatakan pailit (Buku Bakti Untuk Indonesia H.M. Lukminto Pendiri Kelompok Usaha Sritex)
Muhammad Lukminto, dialah sosok di balik berdirinya Sritex. Dari perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, Sritex kini dinyatakan pailit (Buku Bakti Untuk Indonesia H.M. Lukminto Pendiri Kelompok Usaha Sritex)

Siapa sosok di balik berdirinya Sritex? Pernah jadi perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, Sritex kini dinyatakan pailiti.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex resmi melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. Setidaknya ada 8.504 karyawan Sritex yang terkena lay off.

Tak hanya memecat ribuan karyawannya, Sritex juga resmi tutup per 1 Maret 2025. Sebelumnya, perusahaan yang lokasinya tak jauh dari pusat kota Sukoharjo itu dinyatakan pailit dan berhenti beroperasi berdasarkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang pada 21 Oktober 2024 lalu.

Baca Juga: Siapa Sosok di Balik Nama Sidharta yang Menempel pada Bunda Iffet Ibu Bimbim Slank?

Tak hanya itu, mengutip Kompas.com, Sritex sudahmengalami kerugian selama empat tahun berturut-turut sejak 2021. Perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara ini juga dibebani utang sebesar 1,597 miliar dollar AS atau sekitar Rp 26,4 triliun (kurs Rp 16.570).

Sementara itu tutupnya Sritex berimbas pada ribuan karyawan yang kini terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/2/2025), total ada 10.669 karyawan dari Sritex Group yang terdampak kebijakan ini.

Sritex didirikan pada 1966 oleh Muhammad Lukminto. Perusahaan tekstil ini berawal dari sebuah kios sederhana yang bernama UD Sri Rezeki.

Usaha Lukminto berkembang pesat, hingga dia dijuluki sebagai raja batik dan berhasil membeli dua kios di Pasar Klewer pada 1967. Setahun kemudian, Lukminto membuka pabrik cetak pertama yang menghasilkan kain putih dan berwarna di Surakarta.

Selain itu dia juga memiliki pabrik kain di Semanggi Surakarta pada 1972. Pabrik tekstil itu kemudian direlokasi ke Desa Jetis, Sukoharjo, dengan nama PT Sri Rejeki Isman atau Sritex.

Pada 3 Maret 1992, pabrik Sritex diresmikan Presiden Soeharto bersama 275 pabrik aneka industri lainnya di Surakarta. Setelah sukses di dalam negeri, Sritex mencoba menembus pasar Eropa pada 1992.

Reputasi Sritex di pasar internasional tak main-main. Mantan raksasa tekstil Asia Tenggara itu pernah membuatseragam bagi NATO dan tentara Jerman yang kualitasnya diakui. Sejak saat itu, Sritex berkembang memproduksi rata-rata 24 juta potong kain per tahun untuk 40 negara.

Sritex jugamengerjakan pakaian dengan merek ternama seperti Uniqlo, Zara, JCPenney, New Yorker, Sears, serta jaringan Walmart.

Haji Lukminto lahir dengan namaIe Djie Shien pada 1 Juni 1946 (meninggal pada 5 Februari 2014). Lukminto memulai bisnisnya diPasar Kelewer, Solo, Jawa Tengah, pada 1966.

Dengan keuntungan yang dimiliki, pada 1968, dia membangun pabrik tekstil di Sukoharjo dengan nama UD Sri Rejeki Isman. Pada 1982, Sritex mendirikan pabrik Weaving.

Pada 1992, mereka memperbesar pabrik dan produksi hingga menjadi perusahaan tekstil yang terintegrasi secara vertikal. Unit bisnis yang dimiliki Sritex menjadi Spinning, Weaving, Finishing, dan Garment.

Pada 1994,Sritex mengerjakan seragam pesanan NAPO. Perusahaan ini juga mengantongi sertifikat dari organisasi pakta pertahanan Atlantik Utara itu sehingga pesanan pun mulai berdatangan. Tak hanya NATO, Sritex juga mengerjakan pakaian militerlebih dari 33 negara.

Pada 2007, Lukminto menyerahkan kepemimpinan Sritex ke putra sulungnya, Iwan Setiawan Lukminto.

Di kepemimpinan Iwan Setiawan, Sritex berkembang menjadi perusahaan tekstil besar. Grup ini bahkan memiliki sekitar sepuluh hotel di Solo, Yogyakarta, dan Bali.

Pada 2013, PT Sri Rejeki Isman Tbk secara resmi terdaftar sahamnya dengan kode ticker dan SRIL pada Bursa Efek Indonesia. Pencapaian ini membuat Iwan Setiawan tercatat sebagai orang Indonesia terkaya nomor 49 pada 2020 dengan kekayaan 515 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,5 triliun (kurs saat ini), menurut Forbes.

Saat ini, Sritex dipimpin oleh Direktur Utama Iwan Kurniawan Lukminto. Dia adalah adik Iwan Setiawan sekaligus anak keempat H.M Lukminto, pendiri Sritex.

Iwan juga merupakan pendiri Musem Tumurun di Surakarta pada 2018. Museum ini fokus terhadap seni modern dan kontemporer Indonesia.

Selain itu, meski dikenal sebagai perusahaan tekstil, keluarga Lukminto juga memiliki bisnis lain, salah satunya yang populer adalah Gedung Olahraga (GOR) Sritex yang berada di Kota Solo.

Iwan yang memperoleh gelar sarjana dari Johnson & Wales University, Northeastern University, dan Boston University juga menjadi direksi PT Huddleston Indonesia.

Inilah nama-nama direksi Sritex saat ini:

- Direktur Utama: Iwan Kurniawan Lukminto

- Direktur Operasional: Mira Christina Setiady

- Direktur Keuangan: Welly Salam

- Direktur Independen Regina Lestari Busono

- Direktur Umum: Supartodi Direktur

- Bisnis Benang: Karunakaran Rama Moorthy

- Direktur Bisnis Kain: Sandeep Kr Gautam

- Direktur Bisnis Garmen: Teo Khek Thuan.

Itulah kisah tentang Muhammad Lukminto, sosok di balik berdirinya Sritex hingga menjadi perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara lalu pailit dan PHK ribuan karyawan.

Baca Juga: Selamat Jalan Abah Bejo Sugiantoro, Sosok yang 2 Kali Persembahkan Juara untuk Persebaya

Artikel Terkait