Siapa sosok di balik nama Sidharta yang menempel pada Bunda Iffet, ibu Bimbim Slank? Benarkah dia putra Gubernur DKI Jakarta pertama? Inilah riwayat kakek Bimbim Slank.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Di Twitter atau X sedang ramai pembahasan tentang musikus-musikus Indonesia yang punya previlise.
Misalnya Fariz RM putra salah satu pendiri Bank CIMN Niaga, Ahmad Dhani anak dari anggota DPR-GR, Duta Sheila On 7 putra seorang dosen UGM, termasuk Bimbim Slank yang ternyata cucu Gubernur DKI Jakarta yang pertama.
Baca Juga: Selamat Jalan Abah Bejo Sugiantoro, Sosok yang 2 Kali Persembahkan Juara untuk Persebaya
Kok bisa? Mari kita urut dari asal-usul keluarganya.
Nama asli Bimbim Slank adalah Bimo Setiawan Almachzumi, putra dari Iffet Veceha Sidharta. Nama Sidharta yang melekat pada Bunda Iffet dia dapat karena menikah dengan Sidharta Manghurudin Soemarno.
Yang barangkali banyak orang tidak tahu, Sidharta adalah putra dari Soemarno Sostroatmodjo. Dia adalah Gubernur DKI Jakarta yang pertama. Sebelum dia, Jakarta (dalam hal ini adalah Jakarta Raya) dipimpin oleh seorang Wali Kota).
Mengutip Kompas.com, Soemarno menjabat sebagai gubernur Jakarta selama dua periode. Di apertama menjabat pada 29 Januari 1960 sampai 26 Agustus 1964.
Setelah itu dia diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri dan posisi gubernur Jakarta digantikan wakilnya, Henk Ngantung. Soemarno kembali menjadi gubernur Jakarta setelah Henk Ngantung dicopot dari jabatannya pada 15 Juli 1965.
Ketika itu Soemarno merangkap jabatan sebagai gubernur Jakarta dan Menteri Dalam Negeri. Sebagai gubernur Jakarta dan menteri, Soemarno sangat menyoroti masalah kebersihan.
Harian Kompas yang terbit pada 14 Agustus 1965 memberitakan, Soemarno ingin segera menyelesaikan persoalan sampah di Jakarta. Karena itu, dia menjuluki dirinya sebagai “gubernur sampah” dan “menteri sampah”.
“Kalau dulu saya menggelari diri saya sebagai ‘Gubernur Sampah’, sekarang pun setelah saya menjadi menteri, saya ingin pula memakai gelar gelar ‘Menteri Sampah’ karena saya ingin menyelesaikan masalah sampah di Ibu Kota dalam waktu secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya,” kata Soemarno berkelakar.
Tak hanya Gubernur DKI Jakarta pertama, Soemarno juga seorang prajurit TNI. Pangkat terakhirnya Mayor Jenderal TNI.
Saat dia memimpin, Jakarta mengalami pembangunan yang ambisius. Di antaranya dibangunnya Monumen Nasional, Patung Selamat Datang, hingga Patung Pahlawan di Menteng.
Dia juga memperkenalkan rumah minumun,rumah dengan luas 90 meter persegi, dibangun di atas tanah 100 meter persegi, terdiri dari dua lantai, lokasinya dekat dengan tempat kerja. Proyek pertama rumah minimum dibangun di Jalan Raden Saleh, Karang Anyar, Tanjung Priok, dan Bandengan Selatan.
Soemarno juga pernahmenjadi direktur Rumah Sakit Hanggulan Sinta yang berlokasi di kampung Barimba, kecamatan Kapuas Hilir, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada tahun 1939. Rumah Sakit tersebut pernah pindah ke Jl. Kapten Pierre Tendean, sebelum akhirnya pindah ke Jl. Tambun Bungai No. 16 dengan nama RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo.
Dikutip dari berbagai sumber, Soemarno meninggal dunia pada 9 Januari 1991 dikediamannya, Jalan Pasir Putih IV/5, Ancol, Jakarta Utara. Ketika itu usianya 79 tahun.
Dia dimakamkan di TPU Karet, Jakarta Pusat. Namanya kemudian diabadikan menjadi nama Rumah Sakit di kawasan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Hal ini karena Soemarno sempat memimpin rumah tersebut pada era prakemerdekaan.
Baca Juga: Dialah Sosok di Balik Berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah, Pernah Ngambek tapi Maju Terus