Advertorial
Intisari-Online.com -Senjata andalan terbaru Rusia, Tsirkon, mampu sampai di Jakarta hanya dalam waktu 4 menit jika diluncurkan dari Semarang.
Dengan kecepatan luar biasa tersebut, rudal hipersonik yang disebut-sebut akan menjadi senjata utama Rusia dalam menghadapi perang berikutnya.
Hal ini dikuatkan setelahAdmiral Gorshkov, kapal fregat Armada Utara Rusia, kembali berhasil menguji coba rudal hipersonik Tsirkon dari Laut Putih terhadap target di Laut Barents, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada Kamis (26/11).
"Kapal fregat Proyek 22350 Armada Utara Admiral Gorshkov melakukan uji peluncuran berikutnya dari rudal jelajah hipersonik Tsirkon dari Laut Putih terhadap posisi target yang kompleks di Laut Barents," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
"Uji coba peluncuran rudal sebagai bagian dari uji coba senjata baru," ujar Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip TASS.
Rudal tersebut berhasil menghantam target pada jarak 450 kilometer (jarak Jakarta-Semarang) dari titik peluncuruan, dan mengembangkan kecepatan lebih dari 8 kali kecepatan suara, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
"Dalam penerbangannya, rudal itu mengembangkan kecepatan lebih dari Mach 8," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Tsirkon akan menjadi senjata utama
Sebelumnya, 6 Oktober lalu, kapal fregat Admiral Gorshkov melakukan uji coba untuk pertama kali rudal hipersonik Tsirkon, juga dari Laut Putih terhadap target di Laut Barents.
Rudal tersebut terbang dengan kecepatan di atas Mach 8, setara dengan 9.878,4 km per jam.
Rudal itu terbang dan mendaki ke ketinggian maksimum 28 km.
Dengan kecepatan di atas Mach 8, penerbangan rudal hipersonik Tsirkon itu berlangsung hanya empat setengah menit untuk menghantam target di Laut Barent pada jarak 450 kilometer.
Setelah uji coba selesai, sistem rudal hipersonik Tsirkon akan menjadi senjata utama kapal selam dan kapal perang Angkatan Laut Rusia.
Pertengahan September 2020 lalu, Presiden Vladimir Putin mengungkapkan, langkah Amerika Serikat (AS) keluar dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik (ABM Treaty) pada 2002 memaksa Rusia untuk mengembangkan senjata hipersonik.
"Kami harus membuat senjata-senjata ini sebagai tanggapan terhadap sistem pertahanan rudal strategis AS, yang di masa depan dapat benar-benar menetralkan, meniadakan seluruh potensi nuklir kami," tegas Putin.
Dalam Pidato Kenegaraannya kepada Majelis Federal Rusia pada Februari 2019, Putin mengatakan, pengerjaan rudal hipersonik Tsirkon berjalan sesuai jadwal.
Dia menyebutkan, Tsirkon mampu mengembangkan kecepatan sekitar Mach 9 dan kemampuan jangkauan serangnya bisa melebihi 1.000 km.
Menurut Putin, Tsirkon dapat menyerang target laut dan darat.
Ia bilang, ada rencana untuk menempatkan Tsirkon pada kapal perang dan kapal selam yang saat ini dalam tahap pembangunan, termasuk kapal perang yang dipersenjatai rudal jelajah Kalibr.
Rusia menggunakan peluncur lintas kapal universal 3S-14 untuk peluncuran rudal hipersonik Tsirkon dan rudal jelajah Kalibr.
Peluncur ini, khususnya, beroperasi di kapal fregat Proyek 22350 dan kapal korvet Proyek 20380 Angkatan Laut Rusia.
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Cuma butuh 4 menit, rudal hipersonik Rusia hantam target sejauh 450 km".