Advertorial

Pamer Kekuatan di Tengah Ketegangan dengan Taiwan Meningkat, China Gelar Latihan Militer Besar-besaran Libatkan Pasukan Elit

Tatik Ariyani

Penulis

Beberapa waktu lalu, China menggelar latihan militer besar-besaran di lepas pantai Guangdong di China.
Beberapa waktu lalu, China menggelar latihan militer besar-besaran di lepas pantai Guangdong di China.

Intisari-Online.com - Lagi-lagi,China menggelar latihan militer besar-besaran di lepas pantai Guangdong di China.

Rekaman latihan serangan pantai yang dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China beredar.

Korps Marinir Angkatan Laut PLA adalah kekuatan elit untuk operasi amfibi

Rekaman latihan yang beredar ini telah memicu kekhawatiran akan konflik besar-besaran dengan Taiwan.

Baca Juga: Sejarah Timor Leste Tak Lepas dari Sosok BJ Habibie, Jembatan Sepanjang 540 Meter Ini Abadikan Namanya

Hal ini terjadi setelah rekaman latihan serangan pantai yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China beredar.

Express.co.uk memberitakan, video tersebut menunjukkan latihan militer besar-besaran dilakukan di Rekaman latihan serangan pantai yang dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China beredar.

Korps Marinir Angkatan Laut PLA adalah kekuatan elit untuk operasi amfibi

Rekaman latihan yang beredar ini telah memicu kekhawatiran akan konflik besar-besaran dengan Taiwan.

Baca Juga: Sempat Berganti Julukan Dari 'The Best Selling Plane' Jadi 'Pesawat Maut', Pesawat Legendaris Boeing 737 Max Sudah Gondol Izin dari Uni Eropa untuk Terbang Lagi, Dulunya Renggut 346 Jiwa Karena Hal Ini

Hal ini terjadi setelah rekaman latihan serangan pantai yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China beredar.

Express.co.uk memberitakan, video tersebut menunjukkan latihan militer besar-besaran dilakukan di lepas pantai Guangdong di China.

Wilayah tersebut memang menjadi tuan rumah latihan angkatan bersenjata gabungan antara 17 - 30 November.

Dalam sebuah postingan di Twitter, media milik pemerintah China Global Times memuji rekor PLA yang dicapai dalam simulasi penyerangan.

"Angkatan Laut PLA baru-baru ini melakukan latihan serangan amfibi di lepas pantai Provinsi Guangdong China Selatan, menghasilkan banyak catatan termasuk 'kecepatan tercepat' dan 'jarak tempur terpanjang'," tulis Global Times seperti yang dilansir Express.co.uk.

Simulasi yang dilakukan pada hari Selasa (17/11/2020) tersebut, membuat banyak pihak cemas.

Pasalnya, latihan tersebut menyusul pernyataan Presiden China Xi Jinping pada bulan lalu bahwa negaranya sedang mempersiapkan berbagai konflik bersenjata.

Baca Juga: Hingga Kini Belum Ucapkan Selamat kepada Joe Biden, Rupanya Inilah Alasan Putin

Bulan lalu, Global Times melaporkan bahwa Xi mengatakan Korps Marinir Angkatan Laut PLA adalah kekuatan elit untuk operasi amfibi, dan memikul tugas penting untuk menjaga keamanan kedaulatan negara, integritas wilayah, kepentingan maritim, dan kepentingan luar negeri.

Global Times juga memberitakan, Xi mendesak Korps Marinir Angkatan Laut PLA untuk mempercepat peningkatan kemampuan tempur mereka untuk membentuk pasukan yang kuat, dengan tentara yang bijaksana dalam pertempuran, yang terintegrasi dan serbaguna dalam operasi, cepat dalam menanggapi, dan mampu bertempur di bawah multi kondisi -dimensi.

“Analis militer China mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap korps tersebut mengirimkan sinyal bahwa China akan mempercepat persiapannya untuk setiap potensi konflik militer di wilayah perairan dan pulau-pulau di wilayah seperti Selat Taiwan, Laut China Selatan dan Timur, serta wilayah tersebut. Kepentingan luar negeri yang signifikan, karena tekanan strategis dari pasukan asing yang bermusuhan terhadap China meningkat," tulis Global Times.

Pada awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya ketegangan Taiwan dengan China.

"Ancaman dari China sangat nyata. Oleh karena itu, persiapan Taiwan juga sangat serius. Kami berusaha untuk menghadapi ancaman militer, hari demi hari," kata Wu saat berbicara kepada media Jerman DW.

Wu menyerukan kepada negara-negara demokrasi untuk terlibat dalam konflik daripada berpaling saat China terus melakukan ekspansi.

"Mereka mencoba untuk mengekspor tatanan internasional otoriter, sementara demokrasi mengikuti tatanan internasional berbasis aturan," kata Wu.

2 Pesawat Bomber Intip Latihan Militer China

Baca Juga: Jalani Operasi Caesar, Wanita Ini Diganjar Rp4,2 Miliar Setelah Dokter Temukan Hal Mengejutkan dalam Tubuhnya

Amerika Serikat rupanya mengintip rangkaian latihan militer besar-besaran China dengan mengirim pesawat bomber AS. Dua unit pesawat bomber AS terdeteksi masuk ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) pada hari Selasa (17/11) waktu setempat.

Dikutip South China Morning Post dari pelacak penerbangan Aircraft Spots, dua pembom B1-B Lancer Angkatan Udara AS meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam pada Selasa pagi dan memasuki ADIZ China di atas Laut China Timur.

Pesawat bomber B1-B Lancer merupakan bomber dengan muatan terbesar yang dimiliki Angkatan Udara AS saat ini. Dua unit yang terlihat kali ini diduga merupakan unit yang sebelumnya memang telah dalam misi pengintaian di sekitar wilayah China.

Penggunaan pesawat bomber berukuran super besar untuk misi pengintaian dinilai China sebagai bentuk tantangan yang cukup terbuka dari AS.

Aircraft Spots mengatakan dua bomber AS tersebut terbang sangat dekat dengan sisi timur laut ADIZ Taiwan, dan mereka akan memasuki zona tersebut jika terus melanjutkan jalur yang sama.

Berdasarkan aturan keamanan internasional, pesawat yang terbang di atas zona tersebut harus memberi tahu otoritas terkait sebelum tiba. Sayangnya, AS dan Jepang saat ini tidak mengakui klaim China atas wilayah tersebut.

China gelar latihan militer besar di Laut China Selatan

PLA Daily pada hari Senin (16/11) mengabarkan bahwa serangkaian latihan militer akan diadakan di wilayah laut di barat Semenanjung Leizhou dari Selasa hingga 30 November. Sementara satu latihan lainnya akan berlangsung di Teluk Honghai pada hari Selasa.

Keberadaan latihan militer ini juga dibuktikan dengan adanya dua pembatasan navigasi yang dikeluarkan oleh Administrasi Keselamatan Maritim Provinsi Guangdong China Selatan pada hari yang sama.

Kedua lokasi berada di Laut Cina Selatan, dan tidak ada kapal lain yang diizinkan memasuki zona terlarang, menurut pemberitahuan tersebut.

Menurut China, Teluk Honghai memiliki nilai militer yang tinggi. Wilayah tersebut bisa digunakan untuk pendaratan kendaraan amfibi dan latihan penyitaan pulau.

Sebagai catatan, daerah tersebut juga hanya berjarak sekitar 100 mil laut dari Kepulauan Dongsha, wilayah yang diperebutkan dengan Taiwan.

Pada tahun 2019 silam, China dan Thailand sempat mengadakan latihan gabungan dengan fokus pendaratan kendaraan amfibi angkatan laut di Teluk Honghai.

Peralatan pendaratan amfibi utama termasuk kapal pendarat amfibi Type 071, kapal pendarat kelas Zubr dan kendaraan serbu amfibi Type 05 digunakan dalam latihan tersebut.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Beredar Rekaman Latihan Pasukan Elit Operasi Ambifi China, Pesawat Bomber AS Intip Latihan Militer

Baca Juga: Masih Banyak yang Melakukannya, Hindari Mandi pada Jam Berikut ini, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak!

Artikel Terkait