Kekerasan yang melanda negara itu dipicu oleh milisi yang menentang suara ya yang luar biasa untuk kemerdekaan Timor Leste, yang menyebabkan tokoh politik utama Timor Xanana Gusmao minta bantuan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Pasukan itu, yang dikenal sebagai Pasukan Internasional Timor Timur (INTERFET), melibatkan sekitar 20 negara, dan mencakup lebih dari 5.000 warga Australia.
Pengerahan itu bisa jadi kesalahan besar dalam memahami implikasinya bagi hubungan Australia dengan Indonesia dan kawasan yang lebih luas sangat penting karena tujuannya awalnya untuk meningkatkan keamanan kawasan.
Tetapi ada satu masalah pemicu yang ditarik, misalnya, satu tindakan tidak bertanggung jawab oleh individu atau kelompok dapat dengan mudah meningkat menjadi bentrokan berdarah yang akan sangat sulit untuk dilepaskan atau mundur.
Perdana Menteri saat itu, John Howard, mengklaim keterlibatan Australia dalam pembebasan Timor Timur 1999 masih bergema kuat dengan bangsa Asia Tenggara.
Ini secara langsung mengarah pada lahirnya negara yang sangat kecil yang rakyatnya sangat bersyukur atas apa yang kami lakukan, katanya.
Tantangan keamanan nyata bagi INTERFET akan selalu terjadi pada minggu pertama atau lebih, dan taruhannya tinggi.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR