"Saya menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk PKC
(Partai Komunis China) karena kata-kata dan perbuatannya yang berbahaya dan provokatif yang mengancam perdamaian... China harus mundur," tambah Wu melalui akun Twitter-nya.
Sementara itu, Pemimpin Taiwan, Tsai Ing-wen, pada Sabtu (10/10/2020) memohon kepada lawannya dari China, Xi Jinping untuk mengurangi ketegangan militer dan memenuhi janjinya untuk "tidak pernah mencari hegemoni" setelah berbulan-bulan Beijing meningkatkan serangan jet tempur.
Melansir AFP pada Sabtu (10/10/2020), dalam pidatonya pada hari nasional Taiwan, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan masyarakat internasional menjadi prihatin tentang " perluasan hegemoni" China.
Ia pun 'mengih janji' Presiden China Xi Jinping saat berpidato kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang katanya memberi Taiwan harapan untuk berdaulat penuh.
"Saya juga sadar bahwa pemimpin di seberang Selat (Xi) telah secara terbuka menyatakan dalam pesan video kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa China tidak akan pernah mencari hegemoni, ekspansi, atau lingkup pengaruh... Kami berharap ini adalah permulaan perubahan sejati," ujar Tsai.
Pemerintah Taiwan masih menahan diri meski kesabarannya terus diuji, bagaimana perbandingan kekuatan militer China dan Taiwan?
Berbicara mengenai kekuatan militer, meski Taiwan memiliki pasukan militernya sendiri yang memperkuat klaimnya sebagai negara berdaulat, namun jumlahnya kalah jauh jika dibandingkan dengan milik China.
Taiwan hanya memiliki personel militer aktif sebanyak 165.000, dibanding
China yang memiliki 2.183.000 personel.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR