Penulis
Intisari-Online.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan "percakapan hangat" dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (17/11/2020), melalui sambungan telepon.
Hal itu disampaikan kantor PM Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/11/2020).
Pembicaraan Netanyahu itu menjadi pengakuan terlambat terhadap kemenangan Biden atas sekutu Israel, Presiden AS Donald Trump.
"Keduanya sepakat untuk segera bertemu guna membahas banyaknya isu yang tertunda dan menegaskan kembali perlunya untuk terus memperkuat aliansi antara Amerika Serikat dan Israel," kata pernyataan kantor PM Israel.
Dalam sebuah pernyataan, tim transisi Biden mengatakan:
"Presiden terpilih mengucapkan terima kasih kepada perdana menteri Israel atas ucapan selamatnya dan mengulangi dukungannya terhadap keamanan Israel dan masa depannya sebagai negara Yahudi dan demokrasi."
Netanyahu telah mengucapkan selamat kepada Biden dan pasangannya Kamala Harris di Twitter pada 8 November lalu, sehari setelah kandidat dari Demokrat mendeklarasikan kemenangan dalam pemilu AS.
Di Twitter, Netanyahu juga berterima kasih kepada Trump atas persahabatannya terhadap Israel.
Dalam pesan-pesan itu dan dalam sambutan publik lainnya, Netanyahu menahan diri untuk tidak menyebut Biden sebagai "presiden terpilih", yang secara luas dipandang sebagai upaya untuk menghindari kemarahan Trump, yang telah menolak kemenangan saingannya.
Presiden Israel Reuven Rivlin, yang jabatannya sebagian besar seremonial, juga berbicara kepada Biden pada Selasa (17/11/2020).
Ia mengucapkan selamat kepada Biden atas pemilihannya dan menyebutnya sebagai "teman lama" Israel.
Dalam sebuah pernyataan, tim transisi Biden mengatakan presiden terpilih "berharap dapat bekerja sama dengan Israel untuk membangun kemitraan yang semakin kuat antara kedua negara."
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perbincangan Hangat Biden Dengan Netanyahu: AS Dukung Keamanan Israel