Find Us On Social Media :

Walau Sebentar Lagi Lengser, Administrasi Trump Terlanjur Benci Setengah Mati Kepada China, Kemenlu AS Rilis Laporan Mengupayakan 'Menahan Beijing' Agar Tidak Ungguli AS Jadi Pemimpin Dunia

By Maymunah Nasution, Kamis, 19 November 2020 | 14:10 WIB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo saat berpidato di Richard Nixon Presidential Library, di Yorba Linda, California, AS, 23 Juli 2020.

Intisari-online.com - Amerika rupanya berang dengan niat Beijing menjadi pemimpin dunia, menggeser Washington.

Oleh karenanya, fokus hubungan luar negeri AS saat ini adalah untuk menjegal China.

Meskipun administrasi Presiden Donald Trump sebentar lagi berakhir, tapi hal itu tidak menghentikan mereka membuat rencana untuk jegal China.

Ambisi China menggantikan AS sebagai negara adidaya dunia tidak bisa diabaikan AS begitu saja.

Baca Juga: Siapapun yang Menang Pemilu AS, Tatanan Dunia Lawas Sudah Tidak Akan Bisa Kembali, Ini Sebab Harapan Sudah Sirna

Dilansir dari South China Morning Post, dalam laporan setebal 74 halaman yang pertama kali dilaporkan oleh Axios, kebijakan Kementerian Luar Negeri AS merincikan langkah-langkah yang seharusnya diambil Washington untuk merespon niat Beijing membalik tatanan dunia.

Menurut laporan tersebut, AS seharusnya mempertahankan militer terkuat dunia, memperkuat tatanan internasional yang terbuka dan berdasarkan aturan, mengevaluasi kembali dan memperkuat sistem aliansinya, mendidik publik AS tentang tantangan China, serta membatasi dan menghalangi keputusan Partai Komunis China sebagaimana diperlukan.

"Tujuan Partai Komunis tidak hanya mengganggu tatanan dunia, urutan yang dibuat di negara bebas dan berdaulat, mengalir dari prinsip universal yang ditemukan Amerika, dan menguntungkan kepentingan Amerika, sehingga untuk mengubah tatanan dunia, menempatkan Republik Rakyat China di pusatnya dan menyediakan panggung untuk tujuan otoritarian Beijing dan ambisi hegemoni mereka sangat salah," tulis laporan tersebut.

Laporan itu menggarisbawahi strategi militer China, membentuk kembali institusi internasional, ideologi Marxisme-Leninisme, hiper-nasionalisme dan penekanan kepada warganya dianggap sebagai pandangan jangka panjang bagi kerangka kebijakan China yang akan menghalangi siklus pemilihan jangka pendek dan menggugurkan birokrasi yang telah disusun baik oleh Amerika.

Baca Juga: Bikin Cemas, Rekaman Serangan Amfibi Tentara China Beredar Luas, Militer China Percepat Persiapan Konflik di Laut China Selatan?