Advertorial

Di Tengah Latihan Perang, Radar China Deteksi Kehadiran Pesawat Bomber Amerika, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Dua unit pesawat bomber AS terdeteksi masuk ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) pada hari Selasa (17/11) waktu setempat.

Dikutip South China Morning Post dari pelacak penerbangan Aircraft Spots, dua pembom B1-B Lancer Angkatan Udara AS meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam pada Selasa pagi dan memasuki ADIZ China di atas Laut China Timur.

Pesawat bomber B1-B Lancer merupakan bomber dengan muatan terbesar yang dimiliki Angkatan Udara AS saat ini.

Dua unit yang terlihat kali ini diduga merupakan unit yang sebelumnya memang telah dalam misi pengintaian di sekitar wilayah China.

Baca Juga: Tak Bisa Hanya Bergantung pada Minyak yang Diperkirakan akan Ludes, Ternyata Inilah Pabrik Uang Terakhir Timor Leste yang Digadang akan Hasilkan Uang Besar

Penggunaan pesawat bomber berukuran super besar untuk misi pengintaian dinilai China sebagai bentuk tantangan yang cukup terbuka dari AS.

Aircraft Spots mengatakan dua bomber AS tersebut terbang sangat dekat dengan sisi timur laut ADIZ Taiwan, dan mereka akan memasuki zona tersebut jika terus melanjutkan jalur yang sama.

Berdasarkan aturan keamanan internasional, pesawat yang terbang di atas zona tersebut harus memberi tahu otoritas terkait sebelum tiba.

Sayangnya, AS dan Jepang saat ini tidak mengakui klaim China atas wilayah tersebut.

Baca Juga: Waktu-waktu Terakhir Trump Menjabat, Masih Bisa-bisanya Dia Buat China Meradang Lantaran Perintah Eksekutif Berikut

China gelar latihan militer besar di Laut China Selatan

PLA Daily pada hari Senin (16/11) mengabarkan bahwa serangkaian latihan militer akan diadakan di wilayah laut di barat Semenanjung Leizhou dari Selasa hingga 30 November.

Sementara satu latihan lainnya akan berlangsung di Teluk Honghai pada hari Selasa.

Keberadaan latihan militer ini juga dibuktikan dengan adanya dua pembatasan navigasi yang dikeluarkan oleh Administrasi Keselamatan Maritim Provinsi Guangdong China Selatan pada hari yang sama.

Baca Juga: Perlu Diketahui Ibu Hamil, Anak Bungsu Oki Setiana Dewi Lahir dengan Kelainan Medis, Apa yang Jadi Penyebabnya?

Kedua lokasi berada di Laut Cina Selatan, dan tidak ada kapal lain yang diizinkan memasuki zona terlarang, menurut pemberitahuan tersebut.

Menurut China, Teluk Honghai memiliki nilai militer yang tinggi.

Baca Juga: 'Hanya Presiden Biden yang Bisa Mencegahnya', Banyak Pakar Khawatirkan Pecahnya Perang AS dan China yang Bisa Lebih Ngeri Daripada Perang Dunia I

Wilayah tersebut bisa digunakan untuk pendaratan kendaraan amfibi dan latihan penyitaan pulau.

Sebagai catatan, daerah tersebut juga hanya berjarak sekitar 100 mil laut dari Kepulauan Dongsha, wilayah yang diperebutkan dengan Taiwan.

Baca Juga: Jika Perang Pecah Disebut Bakal Setara Perang Dunia I, Seperti Apa Perbandingan Kekuatan Militer China dan AS saat Ini?

Pada tahun 2019 silam, China dan Thailand sempat mengadakan latihan gabungan dengan fokus pendaratan kendaraan amfibi angkatan laut di Teluk Honghai.

Peralatan pendaratan amfibi utama termasuk kapal pendarat amfibi Type 071, kapal pendarat kelas Zubr dan kendaraan serbu amfibi Type 05 digunakan dalam latihan tersebut.

Baca Juga: Inilah Pengemis Terkaya di Dunia, Harga Rumahnya Saja Rp1,6 Miliar Padahal Pekerjaan Tetapnya Hanya Sebagai Pengemis, Jangan Kaget Tahu Penghasilannya Dalam Sebulan

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Tengah Latihan Perang, Radar China Deteksi Kehadiran Pesawat Bomber Amerika

Artikel Terkait