Advertorial
Intisari-Online.com - Sebagai sepasang negara yang tengah berkonflik sengit, bagaimana perbandingan kekuatan militer Turki dan Prancis saat ini?
Belakangan, situasi memanas antara negara pimpinan Presiden Erdogan dan Presiden Marcron ini.
Ketegangan meningkat dengan perang retorika antara Presiden kedua negara.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyebut peristiwa pembunuhan seorang guru Prancis sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara dan mengatakan akan melawan "separatisme Islam" yang ada.
Pernyataannya Macron pun mendapat reaksi negatif dari berbagai pihak di dunia, khususnya negara-negara yang dihuni oleh penduduk Muslim.
Menanggapi pernyataan Macron, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyerukan boikot produk Perancis, bahkan mengatakan bahwa presiden Perancis membutuhkan pemeriksaan mental.
Melihat ketegangan yang meningkat di antara Turki dan Perancis, apakah konfrontasi langsung mungkin terjadi?
Lalu, bagaimana perbandingan militer kedua negara?
Pemimpin Redaksi The Print, Shekhar Gupta, dalam episode 604 'Cut the Clutter', mengatakan bahwa situasi Turki dan Perancis saat ini adalah kemungkinan konflik, namun pada saat yang sama sangat tidak mungkin.
Melansir theprint.in (29/10/2020), menurut Gupta, yang mungkin adalah bahwa Prancis secara tradisional melihat dirinya sebagaipusat liberalisme global dan di bawah Emmanuel Macron, negara itu bertindak melawan apa yang dilihatnya sebagai ancaman dari Islam radikal.
Sementara itu, Turki, di bawah Recep Tayyip Erdogan, telah memposisikan dirinya sebagai penjaga global pan-Islamisme atau Islam.
Turki juga memiliki sekutu di Pakistan, Azerbaijan, dan Malaysia sampai batas tertentu.
Di sisi lain, apa yang membuat konflik ini tidak mungkin terjadi adalah bahwa Prancis dan Turki adalah anggota militer dan aliansi strategis, Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO), kata Gupta.
Sebagai anggota NATO, Turki juga menjadi rumah bagi beberapa hulu yang dihamburkan AS setelah Perang Dingin.
Negara ini telah selama beberapa dekade, mencoba mengubah dirinya sebagai negara Eropa dalam hal nilai, standar hidup dan gaya hidup, tetapi tetap tidak dapat bergabung dengan Uni Eropa.
Berikut ini perbandingan kekuatan militer Turki dan Prancis:
Peringkat Kekuatan dan Anggaran Militer, Turki di bawah Prancis
Turki dan Perancis berada di 20 teratas peringkat kekuatan militer dari 138 negara menurut Global Firepower.
Namun, Prancis mengungguli Turki dilihat dari IndexPowernya, yaitu berada di peringkat ke-7, sementara Turki berada di peringkat ke-11.
Militer Perancis hanya kalah dari AS, Rusia, China, India, Jepang, dan Korea Selatan.
Sementara itu, militer Inggris, Mesir, dan Brazil berada di antara Perancis dan Turki.
Begitu pun dari segi keuangan, Prancis lebih unggul dengan dukungan anggara pertahanan tahun 2020 sebesar $ 41,5 miliar, sedangkan anggaran pertahanan Turki hanya setengah milik saingannya yaitu $ 19 miliar.
Turki unggul jumlah tentara
Melihat total personel militernya, sebanyak 451.635 personel dimiliki Prancis dengan populasi penduduk 67.364.357.
Sedangkan Turki memiliki 735.000 personel militer, dengan 81.257.239 populasi penduduk.
Bagaimana dengan persenjataan yang dimiliki kedua negara untuk sektor kekuatan udara, darat, dan laut?
Selisih Tipis pada kekuatan udaranya
Prancis memiliki total pesawat 1.229, dengan 269 pesawat tempur, 121 angkutan, 45 misi khusus, 589 helikopter, 62 helikopter serang, dan 187 pesawat latih.
Sedangkan Turki memiliki total pesawat sebanyak 1.055, dengan 206 pesawat tempur, 80 angkutan, 18 misi khusus, 497 helikopter, 100 helikopter serang, dan 276 pesawat latih.
Dengan persenjataan tersebut, Prancis berhasil menempati peringkat ke-8 dari 138 negara untuk kekuatan udara, sementara Turki tepat berada di bawahnya yaitu peringkat ke-9.
Sama-sama masuk 20 teratas peringkat kekuatan laut
Persenjataan angkatan laut Turki memiliki 12 kapal selam, 16 fregat, 35 kapal patroli, 11 ranjau perang. Serta 10 korvet yang tidak dimiliki Perancis.
Sementara Prancis memiliki 9 kapal selam, 11 fregat, 17 kapal patroli, dan 17 mine warfare. Serta 4 kapal induk dan 11 kapal perusak yang tidak dimiliki Turki.
Tak berbeda dengan persaingan Turki dan Prancis di sektor udara, persaingan kedua negara ini di sektor laut juga sengit.
Namun, lagi-lagi Prancis memimpin dengan menempati peringkat ke-17 untuk kekuatan lautnya, sementara Turki berada di peringkat ke-20 dari 138 negara.
Turki unggul jumlah tank
Turki boleh kalah dari Prancis dalam persenjataan udara dan lautnya, namun militer negara ini mengejar dengan keunggulan jumlah tank.
Di darat, Turki memiliki 2.622 tank tempur, 8.777 kendaraan lapis baja, 1.278 artileri self-propelled, 1.260 artileri lapangan, dan 438 proyektor roket.
Sedangkan Prancis hanya memiliki 528 tank tempur. Lainnya yaitu 6.028 kendaraan lapis baja, 109 artileri self-propelled, 12 artileri lapangan, dan 13 proyektor roket.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari