Korupsi yang Tumbuh Subur di Myanmar
Melansir Anadolu Agency, Korupsi bukanlah hal baru di Myanmar. Negara ini digolongkan sebagai negara paling korup di dunia oleh beberapa badan pemantau korupsi sementara diperintah oleh junta militer selama hampir setengah abad.
Disebut bahwa berkat perbaikan setelah serangkaian reformasi yang diperkenalkan oleh pemerintah kuasi-sipil sejak 2010, situasi melawan korupsi mulai membaik.
Namun, korupsi jelas masih menjadi fenomena yang tumbuh subur di masyarakat Myanmar, terutama di departemen pemerintahan.
Nyo Nyo Thin, pendiri Yangon Watch, yang berfokus pada pemantauan proyek-proyek yang didanai pemerintah, mengatakan masyarakat masih harus membayar suap kepada pejabat untuk menyelesaikan prosedur yang rumit.
Dia memberi tahu Anadolu Agency bahwa mereformasi mekanisme administrasi saat ini sangat penting dalam mengatasi kebiasaan buruk ini.
"Apa yang terjadi sekarang, adalah staf dan pejabat tidak akan menanggapi permintaan Anda tepat waktu kecuali Anda membayar suap," katanya.
“Enggak mau pusing, jadi bayar (suap),” imbuhnya, menekankan bahwa proses pengadaan yang sederhana dan transparan akan mengurangi peluang terjadinya praktik korupsi di pemerintahan.
Sebuah survei yang dilakukan oleh ACC awal tahun ini mendukung bahwa korupsi berkembang pesat di kalangan staf pemerintah.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR