Intisari-Online.com - Kemerdekaan adalah sesuatu yang terdengar menyejukan bagi bangsa yang merasa telah berada di bawah penjajahan.
Sebagian rakyat Timor Leste mungkin merasakannya ketika referendum 1999 menunjukkan hasil bahwa mereka akan segera merdeka.
Tahun itu menjadi saat bagi Timor Leste lepas dari Indonesia setelah 24 tahun menjadi provinsi ke-27 RI.
Konflik, kelaparan, hingga penyakit disebut membuat mereka ingin berpisah dari Indonesia.
Dengan kemerdekaannya, Timor Leste memulai perjalanan sebagai negara yang berdiri sendiri.
Perjuangan para militan pro-kemerdekaan seolah terbayar dengan hasil yang demikian.
Namun, siapa sangka, itu justru awal bagi tragedi baru bagi para perempuan Timor Leste.
Melansir theguardian.com (15/1/2001), Tragedi bagi perempuan Timor Timur adalah bahwa mereka yang tewas dalam serangan parang dibunuh oleh suami atau saudara mereka sendiri.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR