Advertorial

Tidak Hanya Kehilangan Indera Penciuman, Ini Gejala Baru Pasien Positif Covid-19, dari Ruam Kaki Hingga Neurologis, Hati-hati!

K. Tatik Wardayati

Editor

Tidak hanya demam dan kehilangan indera penciuman, ini gejala baru penderita Covid-19, waspadai!
Tidak hanya demam dan kehilangan indera penciuman, ini gejala baru penderita Covid-19, waspadai!

Intisari-Online.com – Pandemi Covid-19 telah menyebar di hampir semua negara di dunia.

Untuk ini kita tetap harus waspada jangan sampai terpapar oleh virus corona.

Meski banyak yang berhasil sembuh, namun Covid-19 juga telah menelan banyak korban.

Selama lebih dari 9 bulan sejak pertama dilaporkan di Wuhan, China akhir Desember 2019, sebanyak lebih dari 38 juta orang di dunia telah terinfeksi.

Baca Juga: Petugas Medis di Indonesia Banyak yang Berguguran, 2.479 Perawat Terkonfirmasi Positif Virus Corona, 100 di Antaranya Meninggal Dunia

Lebih dari satu juta orang lainnya meninggal dunia.

Diketahui, orang yang terinfeksi Covid-19 umumnya mengalami gejala batuk kering, demam lebih dari 37,3 derajat celsius, dan kelelahan.

Sementara pada kasus tertentu, ada pula gejala Covid-19 yang tidak biasa.

Seperti di antaranya konjungtivitis (mata merah), hilangnya indera perasa atau penciuman atau anosmia, gejala neurologis dan muncul ruam pada tangan atau kaki.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Masalah Covid-19 Belum Tuntas, Kini Presiden Jokowi Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Bisa Alami Bencana Alam Ini

Berikut penjelasannya:

1. Munculnya ruam

Mengutip pemberitaan Kompas.com, (2/5/2020), gejala baru muncul pada pasien Covid-19 yakni adanya reaksi yang menyebabkan munculnya ruam pada kulit, misalnya pada ruas jari kaki.

Adapun reaksi ruam ini muncul seperti pasien yang mengalami demam berdarah dengue (DBD), ruam seperti campak, dan pernio.

Menurut USA Today, gejala ini pertama kali dicatat pada bulan Maret oleh ahli dermatologi Italia.

Gejala ini lebih banyak terjadi pada pasien anak-anak dan dewasa muda dan ditandai oleh lesi biru atau ungu yang muncul di jari kaki.

Sementara, Ketua Dermatologi di MedStar Washington Hospital Center, dr Vesna Petronic-Rosic mengungkapkan ada keterkaitan antara ruam kulit dengan infeksi virus corona.

Ia memaparkan, hampir hingga 20 persen dari individu yang mendapatkan infeksi akan mengalami beberapa jenis penyakit kulit manifestasi kulit.

Mengenai kenampakan ruam pada "jari kaki Covid-19", Vesna mengatakan, rupa ruam yakni terlihat seperti radang dingin pada kaki dengan sedikit, mungkin bintik-bintik merah muda, berair atau ungu.

Baca Juga: Mungkinkah Bila Seseorang Pernah Terinfeksi Covid-19 Bisa Terkena Lagi? Begini Penjelasannya!

Diketahui, pasien dengan gejala kulit ini tampaknya tidak menunjukkan gejala khas lain yang berkaitan dengan virus corona, termasuk sesak napas, batuk, dan demam.

2. Anosmia

Selain itu, gejala tidak umum lainnya dari infeksi Covid-19 yakni anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman (hidung).

Dilansir dari Kompas.com, (28/9/2020), American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery melaporkan, bukti anektodal yang terkumpul dari situ-situs di seluruh dunia menunjukkan bahwa anosmia dan dysgeusia (hilangnya kemampuan perasa) menjadi gejala signifikan Covid-19.

Pada kasus tertentu, anosmia terjadi pada pasien positif Covid-19 dengan tanpa gejala.

Di Italia, sebanyak 64 persen dari 202 pasien Covid-19 dengan gejala ringan juga mengalami anosmia.

Laporan lain dari The Royal College of Surgeons of England yakni sebagian besar pasien Covid-19 dari Korea Selatan, China, Jerman, dan Italia mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan indera penciuman.

3. Neurologis

Selanjutnya, gejala baru dari pasien positif Covid-19 yang tengah menjadi sorotan yakni gejala neurologis.

Baca Juga: Nekat Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19, Mendadak Relawan Ini Jatuh Sakit dengan Penyakit yang Tidak Diketahui, Penyelenggara Sampai Hentikan Uji Coba

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, (8/10/2020), gejala neurologis muncul dimulai dari gejala-gejala ringan, seperti kesulitan fokus atau perhatian, memori jangka pendek, konsentrasi, hingga kesulitan menjalani multitasking.

Adapun temuan itu dipublikasikan dalam jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology.

Selain itu, penelitian juga mengungkapkan bahwa pasien dapat terus mengalami gejala-gejala ini setelah putih dari Covid-19.

Peneliti di Northwestern Medicine mengamati 82 persen dari 502 pasien pertama di 10 rumah sakit mengalami masalah yang berasal dari sistem saraf.

Kemudian, laporan lain yakni sepertiga pasien mengalami jenis masalah neurologis serius, misalnya ensefalopati atau fungsi otak yang mengalami perubahan. Retia Kartika Dewi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, Ini Gejala Baru Pasien Corona, dari Ruam Kaki hingga Neurologis"

Baca Juga: Benarkah Lebih Efektif Gunakan Tisu Basah Disinfektan untuk Bunuh Kuman Demi Cegah Covid-19? Begini Penjelasannya!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait