Selama beberapa dekade, pemerintah negara Teluk secara nominal mendukung perjuangan Palestina, baik secara politik maupun finansial.
Tetapi ketika pemimpin Palestina Yasser Arafat memihak Presiden Irak Saddam Hussein atas invasi dan pendudukannya di Kuwait pada tahun 1990, mereka merasakan pengkhianatan yang luar biasa.
Setelah Operasi Badai Gurun AS dan pembebasan Kuwait pada tahun 1991, negara itu mengusir seluruh komunitas ekspatriat Palestina, menggantikan mereka dengan ribuan orang Mesir.
Butuh waktu lama bagi penguasa yang lebih tua di kawasan itu untuk mengatasi "pengkhianatan" Arafat.
Ironisnya mungkin, seseorang yang melakukan lebih dari banyak hal untuk menyembuhkan perpecahan di dunia Arab adalah almarhum pemimpin Kuwait sendiri, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, yang meninggal bulan lalu pada usia 91 tahun .
Arab Saudi memang memiliki sejarah dalam hal mengulurkan cabang zaitun ke Israel.
Pada bulan Maret 2002, Adel Jubair menjelaskan sesuatu yang disebut Rencana Perdamaian Putra Mahkota Abdullah.
Adel Jubair saat itu menjadi penasihat urusan luar negeri di Pengadilan Putra Mahkota, sekarang menjadi menteri luar negeri Saudi.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR