Advertorial

Covid Hari Ini 1 Oktober 2020: Hotel-hotel Penuh Pasien Covid-19, Lahan Kosong Sudah Penuh Makam Pasien Covid-19, dan Ini Hasilnya 2 Pekan Luhut Tangani Covid-19

May N

Editor

Intisari-online.com -Indonesia sudah hampir tujuh bulan dilanda pandemi Covid-19. Namun, tanda-tanda berkurangnya penularan virus corona belum juga terlihat.

Pemerintah memperlihatkan bahwa penularan virus bernama ilmiah SARS-Cov-2 itu masih terjadi, sehingga jumlah kasus Covid-19 terus bertambah hingga hari ini, Kamis (1/10/2020).

Bahkan, jumlah penambahan pasien Covid-19 masih tinggi, yaitu di atas 4.000 orang dalam sehari.

Data pemerintah hingga Kamis ini pukul 12.00 WIB memperlihatkan, ada 4.174 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Begini Prosedur Pasien Tanpa Gejala dan Bergejala Ringan Covid-19 untuk Lakukan Isolasi di Hotel dan Wisma Atlet

Penambahan itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 291.182 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Hotel untuk isolasi mandiri sudah penuh

Dua hotel yang dioperasikan sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, yakni Hotel U Stay Mangga Besar dan Hotel Ibis Style Mangga Dua Jakarta sudah terisi penuh, Kamis (1/10/2020).

"Ibis dan U Stay sudah terisi penuh," kata Fify Mulyani, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta kepada Kompas.com, Kamis.

Baca Juga: Jika Pandemi Covid-19 Tak Jelas Kapan Selesainya, Dokter Amerika Ini Ungkap Cara Hidup Aman Berdampingan Dengan Virus Corona, Alasannya Masuk Akal

Dua hotel tersebut beroperasi sejak Minggu (27/09/2020). Hotel Ibis Style Mangga Dua dapat menampung 212 orang untuk pasien warga Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur.

Sementara, Hotel U Stay Mangga Besar dapat menampung 140 orang untuk pasien warga Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

Selain dua hotel tersebut, Hotel Ibis Senen juga sudah beroperasi sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.

Nantinya, seluruh biaya perawatan selama isolasi mandiri di hotel bakal ditanggung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga: Kenapa Orang Sakit Jiwa dan Gelandangan Bisa Kebal Covid-19? Ini Rupanya Alasan yang Diberikan oleh Dokter yang Satu Ini

Pemprov DKI juga sudah menyiapkan tiga tempat lain sebagai tempat isolasi mandiri.

Berikut alamat 3 tempat isolasi mandiri baru yang disediakan Pemprov DKI.

1. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) di Jalan Kramat Jaya, Tugu Utara Koja, Jakarta Utara.

2. Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah di Jalan Raya TMII, Cipayung, Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Si Kecil Harus Imunisasi di Saat Pandemi? Begini Panduan Aman Membawa Anak-anak untuk Imunisasi di Fasilitas Kesehatan Saat Pandemi Covid-19

3. Graha Wisata Ragunan di Komplek GOR Jaya Raya Ragunan, Jalan Harsono RM, RT 9/RW 7, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Lahan baru untuk pemakaman Covid-19

Sementara itu slot liang lahat di TPU Ranggon makin menipis, dengan jumlah jenazah yang meninggal karena Covid-19 semakin banyak setiap harinya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, lahan di tempat pemakaman umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara, dapat menampung 6.000 petak makam.

Baca Juga: Kalau Tidak Ingin Jadi Penghuninya, Patuhi Protokol Kesehatan! Seperti Ini Kondisi TPU Pondok Ranggon Sekarang Dibandingkan 5,5 Bulan yang Lalu

Lahan di TPU Rorotan tersebut memiliki luas lahan 2 hektar. "Di sana dimungkinkan bisa menampung 6.000. Itu kita siapkan, nanti kita lihat lagi progresnya, kalau nanti dirasa sudah kurang, nanti kita siapkan lagi tempat lainnya," kata Ariza dalam voice recording yang diterima, Kamis (1/10/2020).

Ariza meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir mengenai fasilitas maupun sarana, termasuk makam bagi pasien Covid-19.

"Prinsipnya tidak perlu khawatir, tidak perlu takut. Pemprov DKI akan memberikan pelayanan fasilitas terbaik sesuai kemampuan kami dan juga atas dukungan pemerintah pusat," ucapnya.

Politisi Partai Gerindra ini tak memungkiri bahwa penambahan orang yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 setiap harinya memang cukup banyak.

Baca Juga: Jadi Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19, Sosok Polisi Ini Meninggal Setelah Positif Terinfeksi Covid-19

Bahkan untuk TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pun semakin menipis jumlah liang lahat untuk jenazah Covid-19.

"Memang tiap hari ada penambahan, kita sudah ada perkiraannya. Tapi kita sudah siapkan titiknya," tambah Ariza.

Diketahui, lahan dengan luas mencapai dua hektar di TPU Rorotan, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara akan disiapkan untuk menjadi lokasi makam khusus kasus terkait Covid-19.

Dua pekan Menteri Luhut tangani Covid-19

Baca Juga: Covid Hari Ini 26 September 2020: Menteri Luhut Bisa Yakin Pilkada Tak Jadi Klaster Baru Covid-19, Epidemiolog: 'Corona di Indonesia Sama Sekali Tidak Terkendali'

Satgas Covid-19 menyampaikan evaluasi Penanganan Covid-19 di 10 provinsi prioritas setelah dua pekan ditangani Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Satgas mencatat, angka kematian di 10 provinsi prioritas selama 13-27 September cenderung stagnan.

Sejumlah provinsi prioritas mengalami penurunan, namun belum signifikan.

Sementara masih ada provinsi prioritas yang mengalami kenaikan angka kematian.

Baca Juga: Sempat Dikritik Habis-habisan Oleh Penduduk Indonesia Gegara Datangkan Tenaga Kerja China, Terungkap Alasan Luhut Pilih Tenaga Kerja China Ketimbang Indonesia

"Untuk kematian cenderung stagnan, bahkan terjadi peningkatan di sejumlah provinsi prioritas," kata Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Wiku mengatakan, provinsi prioritas yang sudah berhasil menurunkan angka kematian yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Di DKI Jakarta misalnya, angka kematian turun dari 2,57 persen pada 13 September menjadi 2,39 persen pada 27 September.

“Namun terjadi peningkatan di Jawa Timur, Sumatera Utara, Papua, Bali, dan Banten,” kata Wiku.

Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Lebih Tinggi dari Data Global, Satgas Minta Warga Usia 45 Tahun ke Atas Tidak Keluar Rumah Dulu, '79% Pasien yang Meninggaldari Usia Tersebut'

Secara total, kematian di 10 provinsi naik dari 6775 orang pada 13 September menjadi 8.327 orang pada dua pekan setelahnya.

Wiku pun meminta ke-10 provinsi prioritas tersebut terus menekan angka kematian dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan penanganan kasus.

Hal ini terutama harus dilakukan pada pasien gejala sedang dan berat. (*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait