Surat tersebut juga menyebutkan bahwa PNS tersebut dibunuh oleh tentara Korea Utara.
Namun, berbeda dengan akun resmi Korea Selatan, surat dari Korea Utara mengatakan bahwa tentara Korea Utara tidak membakar tubuhnya, tetapi hanya 'alat pelampung'.
Permintaan maaf serupa pernah terjadi pada tahun 2008, ketika seorang turis Korea Selatan ditembak mati oleh seorang penjaga Korea Utara di Gunung Kumgang.
Turis itu ditembak ketika dia memasuki daerah yang terlarang untuk turis Korea Selatan. Dia memasuki area ini sambil berjalan di sepanjang pantai.
Setelah insiden tersebut, Korea Utara menyatakan penyesalan atas pembunuhan turis tersebut dan menolak untuk mengambil bagian dalam penyelidikan bersama atas insiden tersebut.
Peristiwa tersebut juga menyebabkan terhentinya program pariwisata Gunung Kumgang yang aktif sejak tahun 1998.
Sementara itu, atas penembakan pejabat Korea Selatan dan permintaan maaf Korea Utara, para ahli turut berkomentar.
Menurut laporan yang diterbitkan di The Korea Times, 'permintaan maaf tak terduga' Korea Utara dilihat oleh para ahli sebagai upaya negara untuk mempertahankan status quo antara kedua Korea dan merupakan upaya untuk tidak menuai kritik internasional atas insiden tersebut.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR