Salah satu interpretasi dari insiden itu sendiri adalah bahwa mayat dibakar untuk mencegah COVID-19 keluar dari negaranya, terutama karena Korea Utara sedang mempersiapkan parade militer pada 10 Oktober untuk menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Pekerja yang berkuasa.
Secara resmi Korea Utara tidak memiliki kasus COVID-19 yang dikonfirmasi. Namun, perbatasan sepanjang 880 mil dengan China telah ditutup sejak Januari, dan komandan Pasukan Korea AS (USFK) Robert Abrams awal bulan ini mengatakan zona penyangga dua kilometer saat ini diberlakukan untuk mencegah warga sipil mendekatinya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR