Untuk itu, Timor Leste lebih memilih untuk mengimpor beras dari Vietnam.
Tindakan itu diambil sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan negaranya di tengah ancaman pandemi Covid-19.
Dilansir dari The Oekusi Post, salah satu program pemerintah Timor Leste yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak adalah mengelabui petani.
Tindakan mengelabui tersebut dilakukan dengan mengatakan pada petani bahwa pemerintah akan mempromosikan hasil pertaniannya.
Padahal, pada nyatanya anggota pemerintahannya lebih memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.
Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.
Mereka tak malu mengimpor beras yang bahkan sudah berkurang kadar gizinya.
Kendati demikian, mereka tetap rela mengeluarkan uang ribuan dollar AS untuk membeli beras rusak tersebut.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR