Intisari-online.com - Semenjak Perang Dunia II berakhir, kehidupan di semenanjung Korea berubah.
Korea dipecah menjadi dua negara: Korea Selatan dan Korea Utara.
Korea Utara kemudian dipimpin oleh mantan tentara bernama Kim Il-Sung dibantu China dan Uni Soviet (kini menjadi Rusia).
Kemudian Korea Utara menjadi negara yang pimpinannya bernilai dinasti.
Baca Juga: Penggunaan Kacamata Bisakah Mencegah Penularan Virus Corona? Ini Jawaban Para Ahli
Dinasti Kim menguasai negara tersebut dan hapuskan demokrasi, setelah Kim Il-Sung menjabat, anaknya Kim Jong-Il yang menjadi pemimpin negara.
Sedikit kacau pada awalnya, pemerintahan Kim Jong-Il menjadi sangat parah karena rakyatnya mengalami bencana kelaparan.
PBB masih membantu negara tersebut untuk pulih tapi Dinasti Kim mengembangkan program nuklir besar-besaran, membuat PBB terapkan sanksi dan tidak memberi bantuan logistik lagi kepada negara tersebut.
Sejak itulah bencana kelaparan tidak pernah hilang dari Korea Utara.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR