4. Pelanggan Terkejut
Kemampuannya berbahasa, baik Jepang maupun Inggris, kata Faiz, membantunya saat ada warga asing yang membeli dagangannya.
“Kebetulan pernah ada orang Belanda. Dia pakai bahasa Inggris. Ya sudah kita layani pakai bahasa Inggris. Pertama dia bingung nggak nyangka. Begitu ngobrol jauh, ya mereka terkejut,” kata Faiz.
Pengalaman lain, ia juga pernah kedatangan pembeli orang asli Jepang.
“Yang dari Jepang ada juga. Malah dia itu bingung enggak percaya saya bisa bahasa Jepang. Begitu ngobrol ngalor-ngidul dia senang. Bahkan dia enggak nyangka ada yang bisa bahasa Jepang di Surabaya,” papar Faiz.
Faiz juga mengaku terbuka bagi siapa saja yang ingin praktik berbicara bahasa Jelang dan bahasa Inggris dengannya.
“Kalau umpama ada yang praktik, monggo. Welcome. Cuma saya kan jualan bubur hambokyo belilah bubur saya,” kata Faiz sambil tertawa.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kisah Seorang Penjual Bubur Kacang Hijau di Surabaya Fasih Berbahasa Jepang, Pelanggan Terkejut
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR