Lebih lanjut, ia menceritakan kisah perantauan ke Bali saat beruisa belasan tahun.
Faiz mengaku sempat tidak betah dan ingin mencari kerja di Timor Leste yang saat itu masih menjadi bagian dari Indonesia.
Hanya setahun di Timor leste, Faiz kembali ke Bali dan menetap di sana pada 1987 hingga tahun 2006.
Saat tinggal di Bali, Faiz memiliki usaha persewaan payung, sekaligus menjadi guide serta terkadang menjadi driver.
3. Pernah Bekerja sebagai Penerjemah
Dua tahun terakhir, Faiz berjualan bubur di Jalan Kranggan. Selama di Surabaya, ia pernah menggunakan kemampuannya untuk menjadi penerjemah di Bintang Timur, sebuah tim futsal yang mendatangkan pemain dari Jepang.
Faiz menceritakan, warung buburnya buka dari jam 13.30 WIB. Dan akan tutup saat buburnya habis sekitar pukul 22.00 WIB atau bahkan hingga dini hari.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR