Di saat yang bersamaan, pekerja medis telah berusaha mendukung para pengungsi untuk terbuka mengenai gejala sakit yang mereka hadapi.
"Salah satu isu adalah stigma dan ketakutan mengenai Covid-19," ujar Dr. Islam.
"Pasien pengungsi kami takut pergi ke pusat kesehatan.
Kami bahkan melihat beberapa pasien tidak mengungkapkan gejala terkait COvid-19 karena mengira akan diperlakukan berbeda oleh kami setelah itu."
WHO laporkan akhir Agustus sekitar 4000 kasus Corona telah tercatat di Cox's Bazar dan sekitar 100 pengungsi di kamp tersebut positif Covid-19.
Dari seluruh populasi pengungsi, 6 telah meninggal karena Covid-19.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR