Monas dibangun tahun 1961 dan dalam sejarahnya merupakan proyek kebanggaan Presiden Soekarno.
Pembangunan Tugu Nasional ini dimaksudkan demi kebesaran Bangsa Indonesia. Saat itu selain Monas, Soekarno juga membangun proyek-proyek mercusuar seperti Hotel Indonesia, pusat perbelanjaan Sarinah,
hingga Gelora Olahraga Senayan (GBK).
Diberitakan Harian Kompas, 17 April 2019, Pembangunan Monas bahkan sempat terbengkalai pada 1966-1972 karena pasang surut politik setelah peralihan kekuasaan ke rezim Orde Baru.
Pada 1972, tercatat total biaya pembangunan Tugu Monas mencapai
Rp 358.328.107,57.
Anggaran yang cukup besar untuk proyek Monas memaksa Soekarno mencari para dermawan dari penjuru Tanah Air.
Salah satu bagian paling menarik dari Monas adalah emasnya yang berbobot lebih 30 kilogram.
Seorang pengusaha asal Aceh, Teuku Markam, rela menyumbang sampai 28 kilogram emas saat awal pembangunan Monas.
Pada puncak bangunan yang menjulang setinggi 132 meter, terdapat nyala obor yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan dilapisi emas murni seberat 35 kilogram (yang kini menjadi 50 kilogram).
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR