Advertorial
Intisari-Online.com - Tujuh tahun lalu,Sidik Purwanto (60), bos meubel tewas dibunuh akibat menjadi korban perampokan.
Baru-baru ini, Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan akhirnya berhasil menemukan lokasi dikuburkannya jasad Sidik tersebut.
Ditemukannya lokasi jenazah Sidik tersebut, setelah petugas menangkap pelaku Muslimin (37) selaku eksekutor yang menguburkan korban.
Dari hasil keterangan Muslimin, ternyata jenazah Sidik dikuburkan di pinggir sawah, dengan jarak satu kilometer dari rumah Yuliana (pelaku) di Kompleks RSUP Sungai Kundur, RT 13/03, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Saat dievakuasi, tubuh Sidik pun sudah dalam kondisi tinggal tulang belulang berbungkus karung yang telah rusak.
Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, Muslimin ditangkap di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan SP Padang, Ogan Komering Ilir (OKI) pada Jumat (4/9/2020).
Aksi perampokan tersebut, dilakukan Muslimin bersama rekan-rekannya pada Sabtu 03 Maret 2013.
Dengan tertangkapnya Muslimin, empat orang pelaku perampokan telah ditangkap sementara satu lagi masih buron, atas nama Amin.
Dua pelaku yang tertangkap sebelumnya dihukum seumur hidup dan mendekam di Lapas Nusakambangan.
Salah satu pelaku bunuh diri
Sementara pelaku bernama Yuliana alias Lebek (35), seorang ibu rumah tangga, warga Mariana, Banyuasin, bunuh diri di ruang Reskrim Palalawan Polda Riau, setelah diamankan.
Padahal, Yuliana adalah salah satu anggota yang bertugas menguburkan korban bersama Muslimin.
"Yang menguburkan jenazah korban adalah tersangka Yuliana dan Muslimin. Sehingga ketika Yuliana ini bunuh diri kami kesulitan mencari lokasi korban dikuburkan. Sempat dua kali dicari namun tidak ketemu," kata Suryadi, Sabtu (5/9/2020).
Menurut Suryadi, modus yang digunakan tersangka merampok korban adalah dengan berpura-pura menyewa mobil pick up jenis Daihatsu Grand Max Luxio dengan plat nomor BG 9623 ND warna biru.
Modus sewa
Ketika itu, Yuliana dan Amin (DPO) mengaku akan pindah rumah dan membutuhkan mobil untuk mengangkut barang-barang mereka.
Tanpa curiga korban menerima tawaran itu dan datang ke rumah pelaku.
Disana, Yuliana meminta korban untuk masuk ke dalam kamar membantu mengangkat barang.
"Setelah di kamar itu ternyata para pelaku sudah menunggu. Korban langsung disekap dan dibawa ke kamar mandi kemudian kepalanya dimasukkan ke dalam bak hingga kehabisan nafas,"jelas Suryadi.
Usai tewas, tubuh Sidik pun dimasukkan ke dalam karung dan dikuburkan oleh Muslimin serta Yuliana.
"Kondisi tubuh korban sudah tinggal tulang. Satu pelaku masih DPO sekarang masih tetap kita kejar,"jelasnya.
Kontributor Palembang, Aji YK Putra
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bos Meubel Hilang Dibunuh Perampok, Jenazahnya Ditemukan 7 Tahun Kemudian di Pinggir Sawah"