Singkat cerita, dalam perjalanannya mengenal islam, ia berkenalan dengan wanita teman mantan pacarnya.
Namanya Rohaimah, putra tokoh agama di Mamban Lauk, Kec. Wanasaba, Lombok Timur.
Cintanya luruh pada wanita tersebut. Dasar mantan jagoan, ia langsung mendekati wanita itu dan tanpa ba bi bu. mengajaknya pacaran.
“Temannya bilang, mana mau dia sama kamu yang preman begitu? Tapi, yaah saya ogah mundur,” tegasnya.
Seperti diduga, Ruhaimah menolak mentah mentah.
Namun tunggu dulu, Ruhaimah mengatakan menolak untuk pacaran, melainkan langsung minta dilamar.
“Jika kamu laki laki, dan serius, ini alamat rumah saya, datangi ayah saya, minta saya."
"Saya tidak mengenal pacaran,” Khoiruddin mengisahkan kata kata Ruhaimah.
Jiwa laki lakinya bergelegak, tak berapa lama, ia langsung ke Lombok Timur, menemui ayah Ruhaimah.
Di hadapan ayahnya, ia terang terangan meminta Ruhaimah dan meminta diislamkan.
Namun tegas ia katakan, ia memang sedang mempelajari islam sebelum mengenal Ruhaimah dan berniat menjadi mualaf.
Bukan karena wanita, kemudian berislam.
“Ayah istri saya mengatakan, kalau anak saya mau sama penjahat, bajingan atau apalah, saya bisa apa?"
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR