Badannya tertindih motor di bibir jurang Kali Unda sekira 10 meter dalamnya.
“Saya dibangunkan adzan subuh. Reflek, saya mengucap astaghfirulloh. Padahal gak ngerti artinya hahahahaha,” runtut ia bercerita.
Sejenak kemudian, ia terus berucap astaghfirulloh sembari mengangkat motor yang menindihnya.
Entah kekuatan darimana, ia berhasil menyingkirkan motor yang menindihnya tersebut, lalu berangkat pulang ke kontrakannya.
Ketemulah dengan Yusuf yang saat itu usai menjalankan salat subuh. Kalimat pertama yang meluncur dari mulutnya adalah, ISLAM.
“Ustad, saya mau masuk islam,” ujarnya.
Yusuf pun kaget, dan mengiranya kesurupan.
“Kamu kenapa? Kesurupan?” tanya Yusuf.
“Tidak, saya serius. Saya sangaaaaaat serius,” balas Khoiruddin.
Keduanya lalu berdiskusi serius. Yusuf mengatakan, agar Khoiruddin untuk mengikuti kata hatinya. Lalu, menyelami islam dulu agar tidak kecewa.
“Dia bilang, mengislamkan kamu itu gampang, tetapi mengislamkan hatimu itu yang paling utama."
"Dia bilang seperti itu. Mulailah saya belajar wudhu, belajar salat, tetapi belum islam. Masih mabuk hahahahahaha,” ujarnya.
Sekejap kemudian, ia menunduk.
“Saya rindu beliau (Ustad Yusuf). Sungguh saya rindu. Saya ingin berterimakasih karena mengenalkan saya pada islam."
"Siapapun yang menemukan, saya ingin sekali bertemu belio. Sampaikan rindu saya ,” ujarnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR