Racun di tahun 2015 sebabkan ia menderita gagal ginjal, sedangkan racun di tahun 2017 sebabkan ia koma berkepanjangan.
"Terlepas dari betapa sadis, betapa sakit dan kemungkinan sembuh yang kecil, metode racun memberi pihak berwenang kemampuan menampik dengan jangka waktu tertentu," tulis Kara-Murza di kolom opini The Washington Post.
Kemudian aktivis Pyotr Verzilov, ia diterbangkan ke Berlin untuk perawatan sejak jatuh sakit di tahun 2018.
Ia menyalahkan pihak berwenang Rusia, yang menolak keterlibatan apapun.
Dokter Jerman curiga ia diracun, tapi tidak ada jejak untuk temukan racunnya.
"Gejala yang kurasakan di jam-jam awal saat aku diracun SANGAT mirip dengan apa yang terjadi kepada Navalny saat ini," tulis Verzilov di Twitter Kamis kemarin.
Layaknya Verzilovw, Navalny diharapkan mendapat perawatan di Berlin.
Namun tidak ada jaminan ia tetap aman di sana.
Source | : | The Washington Post |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR