"Sebenarnya bisa di setiap tempat yang Anda inginkan. Semacam screening cepat pada publik."
"Untuk memastikan bahwa semua orang yang masuk ke lokasi dalam keadaan benar-benar sehat dan tidak memiliki corona," ujar Erez Lev, Kepala Spectral Business Unit dari Newsight Imaging dikutip dari tayangan SCMP.
Menanggapi pembuatan alat ini, Amos Panet, seorang ahli virologi molekuler di Universitas Ibrani Yerusalem, mengatakan, ia ingin melihat lebih banyak data dan perbandingan dengan tes yang ada.
Menurut dia, jumlah virus dalam air liur umumnya akan meningkat saat kondisi seseorang semakin sakit.
Ia menilai, tantangan alat tersebut adalah bagaimana mendeteksi pada mereka yang berada dalam kondisi ringan.
“Ini akan menjadi pengubah permainan hanya jika kita melihat validasi teknologi ini terhadap teknologi yang ada saat ini,” kata dia.
Alat itu saat ini tengah menunggu proses mendapatkan persetujuan regulasi.
Besaran biaya untuk melakukan tes dengan alat tersebut adalah kurang dari 25 sen dollar AS atau sekitar Rp3.729.
Adapun keseluruhan perangkat peralatan diharapkan berharga kurang dari 200 dollar AS atau sekitar Rp2.983.480.
(Nur Rohmi Aida)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Kembangkan Alat Tes Covid-19, Deteksi Virus Corona Melalui Air Liur")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR