Advertorial
Intisari-online.com -Setelah jet tempur J-20, China diketahui sedang mengembangkan jet tempur generasi baru.
Jet tempur baru ini akan memiliki dua kursi, tidak seperti jet tempur biasanya yang hanya beri satu kursi pengemudi.
Ini artinya adalah jet tempur tersebut bisa dikendalikan oleh dua orang pilot.
Namun pertanyaannya untuk apa membangun jet tempur yang perlu dua pilot untuk mengendalikannya?
Jet tempur tersebut akan dikembangkan dari J-20 dan digarap oleh Institut Desain Jet Tempur Chengdu (CADI).
Laporan awal muncul di platform media sosial War Industry Black Technology, sebuah media sosial yang dijalankan oleh Quantum Defence Cloud Technology yang ada di Shenzen.
Laporan awal meliputi sketsa desain dari variasi jet tempur dua kursi.
Desainnya juga mirip dengan tipe jet tempur Rusia Sukhoi Su-34 jet tempur pengebom supersonik dengan dua kursi.
Su-34 memiliki pengaturan kursi di kokpit yang membantu dua pilot berkomunikasi lebih baik dan membagi informasi secara efektif.
Jet tempur baru China ini tidak hanya dilengkapi kemampuan jet tempur siluman dan kecepatan supersonik.
Disebutkan dalam laporannya jet ini bisa mengkomando drones, jet tempur lain dan bahkan peluncur rudal di darat.
Kapal perang dan kapal selam pun bisa berkoordinasi baik dengan jet tempur ini.
Baca Juga: Pengangguran di Indonesia Didominasi Orang yang Berpendidikan Tinggi, Menaker: Ini Ironi...
Rupanya, jet tempur ini ditujukan menjadi jet tempur 'peringatan dini'.
Pernyataan yang berbeda
Laporan media lokal sebutkan jet tempur tersebut akan memiliki senjata pertahanan udara yang akan digunakan sebagai pengebom.
Namun pihak militer sebutkan senjata itu tidak akan digunakan sebagai pengebom.
"Itu bukan pengebom sebenarnya. Untuk mempertahankan kecepatan dan kemampuannya untuk bersembunyi seperti jet siluman pada umumnya, semua rudal harusnya tetap ada di pangkalan militer, sehingga hanya bom ringan yang bisa ada di jet tempur tersebut," ujar pihak dalam militer.
Memang bahan peledak yang berat seperti misil serangan udara ke darat dan serangan di udara hanya bisa dibawa di bawah sayap jet tempur.
Hal itu secara drastis mengurangi kemampuan bersembunyi dan apa yang membuat jet tempur tersebut disebut jet tempur siluman.
"Semua pembom membawa bom berat akan mudah dideteksi oleh sistem pertahanan udara (IADS)," ujar pihak dalam tersebut.
"Jika begitu pembangunan jet tempur dua kursi akan sia-sia karena tidak bisa menjadi ancaman bagi pangkalan militer AS atau bahkan kapal perang pembawa jet tempur."
Perlunya dua pilot
Rupanya ada alasan penting mengembangkan jet tempur dua pilot ini.
Baca Juga: Bagian Tergeli pada Wanita yang Diharapkan Suaminya Tahu tentang Ini
Dengan pengaturan tempat duduk seperti kokpit, maka kursi depan akan diisi oleh pilot yang mengatur penerbangan jet tempur tersebut.
Kursi kedua untuk co-pilot yang berfokus kepada persenjataan dan mengatur penyerangan yang dikoordinasikan dengan pembawa senjata terdekat mereka.
Desain ini bisa dibilang sebagai gebrakan baru.
Baca Juga: Tanda-tanda Hamil 37 Minggu, Bisa Mengalami Tanda-tanda Persalinan
Dan fakta bahwa pengembangan jet tempur ini berasal dari jet tempur J-20 menunjukkan jet tempur J-20 juga bukan jet tempur biasa.
Komentator militer di Hong Kong Song Zhongping mengatakan J-20 memang bisa ditingkatkan dan dimodifikasi ke varian yang berbeda-beda karena kemampuan deteksinya yang kuat.
Tak hanya itu, J-20 memiliki kemampuan untuk menghubungkan dan berbagi informasi senjata perang elektronik lainnya.
"Namun akan memerlukan waktu lama untuk kembangkan jet tempur dua kursi.
"Bentuk aerodinamika dari jet tempur tersebut akan berubah total," ujar Song.
"Kemudian itu akan menjadi model baru dan tidak lagi seperti model J-20."
Pengembangan jet tempur dua kursi ini menjadi proyek CADI yang lain bersamaan dengan desain jet tempur baru lainnya.
CADI juga sedang mengerjakan proyek utama jet tempur China generasi baru, tipe 002.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu; 9 Tanda Tubuh Tidak Mendapatkan Kalsium yang Cukup
Tipe 002 ini akan dilengkapi dengan sistem ketapel elektromagnet.
CADI dan perusahaan pengembang jet tempur lainnya, Shenyang Aircraft Design Institute sedang giat-giatnya membangun jet tempur generasi selanjutnya untuk menandingi jet tempur AS F-35.
Pembuat desain J-20 Yang Wei 2018 lalu mengatakan dalam konferensi pers jika akan ada varian J-20 baru yang dikembangkan untuk senjata perang masa depan.
Sampai saat ini, jet tempur China masih J-20 dan J-15.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini