Secara teori, India berada di ujung tombak karena hanya memesan 150 jet tempur saja, dan mereka sebenarnya bisa membeli jauh lebih banyak itu.
PAK FA dibutuhkan oleh India saat ini terkait kompetisi mereka dengan China dan Pakistan yang terlibat ketegangan regional.
China telah kerahkan proyek pengembangan jet tempur siluman J-20 untuk saingi PAK FA, meskipun kemampuan J-20 juga belum banyak diketahui.
Sementara itu, Pakistan diprediksi akan menggunakan jet tempur siluman J-31 yang berasal dari China, entah diproduksi terpisah atau bersamaan dengan J-20.
Sampai saat ini masih belum jelas apakah India akan menerima porsi jet tempur PAK FA mereka, atau akhirnya ikhlas dan fokus pengembangan jet tempur mereka sendiri bernama proyek AMCA.
Kekurangan dalam mengandalkan proyek AMCA adalah jet tempur yang dibuat baru akan siap pada 2030 mendatang, sehingga akan ada 10 tahun kekurangan dan ketertinggalan Angkatan Udara India.
Dengan menghargai pembeli lain, Rusia mungkin akan temukan pembeli ekspor, tapi sampai saat ini masih sedikit yang tertarik dengan PAK FA.
Pasalnya, biayanya cenderung mahal, teknologinya juga belum terbukti, dan kapasitas produksi Rusia yang terbatas membuat ikut berinvestasi pada produksi PAK FA bisa jadi taruhan yang buruk dibandingkan dengan produksi dari Flanker maupun Lockheed Martin.
Source | : | national interest |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR