"Mengkhawatirkan izin masuk adalah hal yang menakutkan," sambungnya.
Bahkan, ada pengalaman saat suaminya ditahan dan diinterogasi di perbatasan, hanya karena berkewarganegaraan Iran.
Saat itu suaminya hanya diberi visa 30 hari untuk tinggal di Republik Turki Siprus Utara pada 2019.
"Kami menyadari bahwa kami tidak akan dapat melakukannya. kembali ke Turki seperti yang telah kami rencanakan, kami harus tinggal di luar negeri selama tiga bulan di antara visa turis,".
Berbagai upaya mereka lakukan untuk bisa hidup bersama dengan tenang dan nyaman, termasuk mengajukan permohonan suaka.
"Kami mengajukan permohonan suaka pada Januari 2019 dan permohonan itu masih menunggu keputusan. Kami mendapati diri kami menghadapi kenyataan sehari-hari yang sangat sulit, kami tidak diizinkan untuk bekerja dalam pekerjaan tetap, kami menganggur dan kami tidak didukung oleh sistem kesejahteraan negara," ungkap Vital.
Akibatnya, mereka pun harus mengalami permasalahan keuangan, menambah beban yang harus mereka tanggung.
Mereka menjadi tunawisma selama setahun, sementara tenda yang mereka miliki rusak.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR