Advertorial
Ledakan Beirut Ciptakan Perang Jangka Panjang untuk Cegah Korban Berjatuhan Lebih Banyak Akibat Amonium Nitrat, Dampaknya Sangat Mengerikan Bagi Kesehatan, Ini Buktinya
Intisari-online.com -Amonium nitrat diduga kuat menjadi penyebab ledakan hebat di Beirut.
Di kawasan pelabuhan Beirut rupanya ada sebuah gudang yang menyimpan 2.750 ton amonium nitrat tersebut selama 6 tahun.
Kamis ini 6/8/2929 jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan Beirut bertambah menjadi 135 orang.
Sementara itu tercatat 5.000 orang lainnya terluka.
Sampai saat ini data itu masih terus diperbarui, karena pencarian korban masih dilakukan.
Presiden Lebanon Michel Aoun menuliskan cuitan Twitter yang katakan penyimpanan amonium nitrat yang tidak aman selama 6 tahun ini tidak dapat dimaafkan.
Ia mengatakan, siapa pun yang bertanggung jawab akan ledakan tersebut harus mendapatkan hukuman yang berat.
Lantas, apa dampak amonium nitrat bagi kesehatan?
Mengutip Newsweek, amonium nitrat merupakan bahan yang mudah meledak jika disimpan di ruang tertutup dengan tekanan suhu panas.
Ketika amonium nitrat meledak, zat-zat seperti amonia, karbon dioksida dan nitrogen oksida akan terlepas ke udara.
Dosen senior teknik kimia di Universitas Melbourne, Gabriel da Saliva, mengatakan, dari foto ledakan di Lebanon tampak nitrogen oksida terlepas ke udara.
Itu terlihat dari gumpalan asap merah yang muncul.
Menurut dia, kandungan nitrogen oksida dengan kadar tinggi dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan, karena dapat menyebabkan iritasi.
"Asap di Beirut akan menimbulkan risiko kesehatan bagi penduduk sampai asap menghilang secara alami, yang dapat memakan waktu beberapa hari tergantung pada kondisi setempat dan cuaca," ujar Gabriel.
Sementara itu, menurut American Lung Association sebagaimana dikutip dari Newsweek, efek paparan nitrogen oksida yakni dapat menimbulkan peradangan pada saluran udara paru-paru.
Di antaranya adalah batuk, mengi (suara siulan bernada tinggi yang muncul saat bernapas), berkurangnya fungsi paru-paru, hingga serangan asma.
Nitrogen oksida umumnya dihasilkan saat bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, hingga solar terbakar pada suhu tinggi, yang juga kerap muncul dalam asap kendaraan bermotor.
Gas ini juga dikaitkan dengan masalah kardiovaskular, berat badan rendah pada bayi yang baru lahir dan risiko kematian dini tinggi.
Selanjutnya, amonia yang dapat muncul dari ledakan amonium nitrat, merupakan gas korosif yang bisa merusak sel-sel tubuh.
Pada kadar yang tinggi, amonia di udara dapat menyebabkan mata, hidung, tenggorokan dan saluran pernapasan seseorang terbakar.
Zat amonia juga dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan paru-paru, hingga kematian.
Dalam kadar rendah, jika terhirup, amonia juga dapat menyebabkan batuk serta iritasi pada hidung dan tenggorokan.
Sementara itu, untuk karbon dioksida yang juga berpotensi terlepas ke udara saat ledakan amonium nitrat terjadi, apabila terhirup dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala.
Efek karbon dioksida ini juga dapat membuat seseorang merasakan kesemutan, gelisah, masalah pernapasan, dan dan berkeringat.
Karbon dioksida ini juga dapat meningkatkan detak jantung, menaikkan tekanan darah, koma, mati lemas, dan kejang.
Mengapa menyimpan amonium nitrat harus benar
Amonium nitrat adalah garam kristal yang tidak berbau dan tidak berwarna.
Bahan ini biasa digunakan sebagai bahan pupuk, dan juga bahan peledak maupun antibiotik.
Zat ini tidak mudah terbakar ketika penanganannya dilakukan dengan benar.
Melansir dari BBC, Profesor Kimia di Universitas College London Andrea Sella mengatakan, amonium nitrat sintesis dibuat dengan mereaksikan amonia dengan asam nitrat.
Bahan ini sebenarnya mudah dibuat, akan tetapi menurutnya sejak jaman dahulu telah banyak dikaitkan dengan terjadinya kecelakaan industri yang serius akibat penyimpanan yang tidak benar.
"Masalah sebenarnya adalah bahwa seiring waktu ia (amonium nitrat) akan menyerap sedikit kelembaban dan akhirnya berubah menjadi batu yang sangat besar.
Ini membuatnya lebih berbahaya karena jika api mencapainya, reaksi kimianya akan jauh lebih hebat,” ujar Sella.
Awan ledakan berbentuk jamur
Ia kemudian menganalisa video ledakan yang terjadi di Beirut.
Dalam video itu tampak asap mengepul dari api dan awan berbentuk jamur muncul.
"Ada gelombang kejut supersonik yang bergerak di udara, dan anda dapat melihat bahwa di awan bola putih yang bergerak keluar dari pusat, meluas ke atas," kata Sella.
Ledakan amonium nitrat yang terjadi di tepi pantai Beirut menimbulkan gelombang kejut dengan jangkauan luas.
Menurutnya, gelombang kejut dihasilkan dari udara terkompresi.
Gelombang itu menghancurkan jendela, bangunan serta guncangan besar di sekitarnya.
"Udara mengembang dengan cepat dan mendingin tiba-tiba dan air mengembun, yang menyebabkan awan," ujarnya.
(Nur Rohmi Aida)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ledakan di Lebanon akibat Amonium Nitrat, Apa Dampaknya bagi Kesehatan?"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini