Advertorial
Intisari-Online.com - Amerika Serikat bisa kalah dalam perang laut Pasifik Barat karena Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Komunis China dapat meregenerasi kekuatan tempur lebih cepat dibanding AS.
Itulah pesan yang disampaikan Jenderal David Berger, komandan Korps Marinir AS pada awal 2020.
“Mengganti kapal yang hilang dalam pertempuran akan menjadi masalah, karena basis industri kita menyusut, sementara musuh rekan telah memperluas kapasitas pembuatan kapal mereka."
"Dalam konflik yang berkepanjangan, Amerika Serikat akan kalah dalam balapan produksi — membalikkan keunggulan yang kami miliki dalam Perang Dunia II ketika mereka terakhir kali bertempur melawan pesaing sejawat."
Ini tidak bisa disangkal.
Industri sudah meraung saat Amerika Serikat memasuki perang.
Lagipula, bangsa China ini telah setara dengan Angkatan Laut AS kedua di bawah Undang-undang Angkatan Laut Dua-Laut tahun 1940.
Daripada berpegang teguh pada masa lalu, kata Berger, Korps Marinir dan Angkatan Laut AS harus menaruh kepercayaan pada gerombolan kapal yang lebih ringan, namun berat yang cocok untuk "berdiri" di dalam zona keterlibatan senjata PLA Pasifik Barat.
Hampir segera setelah mengambil alih jabatannya musim panas lalu, Berger merilis Bimbingan Perencanaan Komandan yang membatalkan shibboleths yang dihargai.
Misalnya, dogma lama berpendapat bahwa Angkatan Laut AS harus mengoperasikan tiga puluh delapan angkutan amfibi untuk mengangkut tentara laut ke pantai Tripoli.
Atau medan pertempuran jauh lainnya dalam jumlah yang cukup besar untuk mencapai tujuan mereka.
Namun kapal dengan permukaan besar semakin rentan terhadap serangan rudal darat, pesawat bersenjata rudal terbang dari lapangan terbang di darat, dan kapal selam dan kapal permukaan yang menggunakan rudal anti-kapal mereka sendiri.
Cara tradisional perang amfibi semakin tidak dapat dipertahankan.
Daripada berpegang teguh pada masa lalu, kata Berger, Korps Marinir dan Angkatan Laut AS harus menaruh kepercayaan pada gerombolan kapal yang lebih ringan, namun berat yang cocok untuk "berdiri" di dalam zona keterlibatan senjata PLA Pasifik Barat.
Ada pemikiran dari ahli politik dan strategi lama.
Berger membuat titik tentang strategi besar ASdan Alfred Thayer Mahan akan menyetujui ini dengan sepenuh hati.
Di ranah bahari, strategi besar masa damai berarti mengatur sumber daya nasional agar sesuai dengan kapal dan peralatan maritim lainnya.
Mahan membuat katalog "jumlah populasi" dan "karakter dan kebijakan pemerintah" untuk kekuatan laut.
Amerika berdiri dalam bahaya jika tidak lagi memenuhi standar Mahanian ini.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari