Advertorial

Lokasinya Padahal Sangat Jauh dari China, Negara di Benua Amerika Ini Syok Bukan Main Melihat 260 Armada Kapal Tiongkok Mendadak Nylonong di Wilayah Perairan Mereka

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Sungguh lucu lokasinya sagat jauh dari China kapal-kapal China ini tertangkap basah nylonong di lautan negara ini.
Sungguh lucu lokasinya sagat jauh dari China kapal-kapal China ini tertangkap basah nylonong di lautan negara ini.

Intisari-online.com -Lokasinya Padahal Sangat Jauh dari China, Negara di Benua Amerika Ini Syok Bukan Main Melihat Armada Kapal Tiongkok Mendadak Muncul di Wilayah Perairan Mereka.

Bukan rahasia lagi jika China adalah negara yang suka seneak jidatnya sendiri klaim wilayah sana-sini.

Bahkan mereka juga diam-siam suka nylonong di wilayah perairan negara lain.

Seperti laporan yang terungkap baru-baru ini di mana sebuah negara, kaget bukan main armada kapal Tiongkok tiba-tiba muncul di wilayah laut mereka.

Lucunya lagi, negara itu sungguh sangat jauh dari China dan sungguh tak masuk akal jika China mengelak mereka tidak sengaja.

Baca Juga: Meski Hubungannya dengan Tiongkok Dijamin Kandas, Australia Tetap Jumawa: 'Tiongkok Tetap Butuh Kami', Rupanya Karena Perihal Ekspor Ini Tiongkok Bertekuk Lutut di Depan Australia

Melansir dari 24h.co.vn, pada Rabu (28/7/2020), negara tersebut adalah Ekuador.

Negara yang terletak di Benua Amerika Selatan ini melaporkan bahwa mereka syok setelah melihat armada kapal penangkap ikan nylonong di wilayah mereka.

Ekuador yang kaget mengetahuinya langsung mengeluarkan peringatan pada kapal Tiongkok tersebut.

Mereka mengatakan, tiba-tiba armada kapal penangkap ikan berbendera Tiongkok beroperasi sekitar 300 km dari kepulauan Galapagos.

Baca Juga: Indonesia Harus Bersiap, Tiongkok Sedang Membangun Kapal Induk Amfibi: Serang Target di Darat dan Laut, Lengkap dengan Ketapel Elektromagnetik!

Ekuador sendiri mengecam, sejumlah besar kapal penangkap ikan Tiongkok itu bisa mempengaruhi ekosistem pulau itu.

"Ada 260 kapal penangkap ikan Tiongkok yang menangkap ikan di luar zona ekonomi eklusif di sekitaran Kepulauan Galapagos.

Ini bisa merusak ekosistem di sini, jelas mantan Menteri Lingkungan Ekuador Yolanda Kakabadse.

"Ukuran dan eklpoitasi radikal kapal-kapal penangkap ikan ini merupakan ancaman besar bagi keseimbangan pulau Galapagos," kata Kakabadse.

Perahu nelayan Tiongkok muncul setiap tahun di perairan sekitar pulau Galapagos.

Sementara armada Tiongkok tahun ini yang muncul dalam skala besar dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Tolak Klaim Tiongkok Atas Laut China Selatan, Terkuak Akal Bulus Australia: Gelontorkan 3 Quadrillion Demi Saingi China untuk Kuasai India dan Wilayah Pelayaran Penting Pasifik

Namun, Ekuador mengaku masih akan melakukan upaya damai dengan China perihal masalah ini.

Ekuador mengatakan akan melakukan upaya diplomatik untuk meminta China menarik armadanya.

"Kapal-kapal penangkap ikan Tiongkok merusak upaya kami untuk melindungi kehidupan laut di sekitaran pulau Galapagos," kata Kakabadse.

Laut Galapagos adalah wilayah dengan hiu terbanyak di dunia.

Ada beberapa hiu kepala martil, paus yang hampir punah, mereka ditemukan berkeliaran di sekitaran sini.

Kakabadse mengatakan, itu merupakan salah satu zona ekonomi ekslusif Galapagos yang terhubung ke zona ekonomi Ekuador.

Baca Juga: Menegangkan, FBI Dobrak Paksa Gedung Konsulat China, Memburu Mata-mata Tiongkok, Sebuah Video Tunjukkan Cara Culas China Hapus Barang Bukti

Serta menutup wilayah laut internasional tempat kapal-kapal penangkap ikan Tiongkok berada sering disadap.

Presiden Ekuador Lenin Moreno menggambarkan Kepulauan Galapagos sebagai benih kehidupan seluruh planet.

"Angkatan Laut Ekuador memonitor secara ketat armada penangkap ikan Tiongkok untuk menghindari insiden yang terjadi pada tahun 2017," kata Menteri Pertahanan Ekuador Oswaldo Jarrin.

Tahun 2017, angkatan laut Ekuador menyita kapal penangkap ikan Tiongkok di Laut Galapagos.

Kapal dengan nama sandi Fu Yuan Leng 999, adalah bagian dari kelompok besar kapal Tiongkok.

Fu Yuan Leng 999 ditangkap saat membawa 300 ton makanan laut terutama hiu dari laut Galapagos.

Artikel Terkait