Ini dilakukan untuk menghormati mereka yang telah meninggal. Juga untuk membebaskan arwah-arwah gelisah, seperti hantu lapar, dari penderitaan mereka.
Perayaan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut, biasanya dimulai dengan mukaebi, menyalakan api dan lentera untuk memandu roh pulang ke rumah.
Meskipun perayaan di satu wilayah dan yang lainnya bisa sangat beragam, namun kebanyakan keluarga memiliki dua shōryō-dana -- altar berisi buah, dupa, dan bunga. Satu shōryō-dana untuk para leluhur, dan sisanya untuk para arwah yang belum menemukan kedamaian.
Ritual lain yang juga dilaksanakan adalah ohakamairi, yakni membersihkan dan menghias makam leluhur, menyampaikan doa di kuil, serta menyiapkan makanan khusus.
Bon Odori, tarian warga setempat, adalah ciri khas festival Obon. Gerakannya sangat simpel sehingga siapa pun bisa berpartisipasi.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR