Advertorial
Intisari-Online.com - Bagaimana jika pada suatu hari secara tiba-tiba Anda kehilangan kemampuan berbicara?
Tentu kondisi tersebut akan membuat siapa saja tersiksa.
Wanita asal Essex, Inggris ini mengalaminya selama 2 bulan.
Kemudian apa yang terjadi setelah 2 bulan yang menyiksa itu sungguh mengejutkan orang-orang, bahkan wanita itu sendiri.
Baca Juga: Stroke Bisa Sebabkan Kecacatan Serius, Apakah Penderitanya Bisa Kembali Hidup Normal?
Melansir Oddity Central (22/6/2020), Emily Egan, yang berusia 31 tahun berubah secara dramatis pada bulan Januari, ketika itu sebuah kondisi misterius membuatnya tidak dapat berbicara.
Sebelum Emily mengalami kondisi aneh tersebut, ia mengeluh sakit kepala sekitar dua minggu, hingga kemudian ia kehilangan suaranya.
Rekan-rekannya di rumah anak-anak yang dia kelola di Bournemouth melihat bahwa kemampuan bicara Emily menjadi lambat dan cadel, yang mana keduanya merupakan indikator stroke.
Emily pun dilarikan ke rumah sakit dan telah kehilangan kemampuannya berbicara sepenuhnya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Setelah menghabiskan sekitar 3 minggu di rumah sakit, wanita ini masih tidak dapat berbicara.
Maka untuk bisa berkomunikasi, Emily mengandalkan bahasa isyarat dasar dan aplikasi teks di teleponnya.
Saat itu Emily dirujuk ke seorang ahli saraf yang mengarahkannya untuk pergi berlibur di Thailand yang telah dipesan bersama rekannya, Bradleigh.
Hal itu dilakukan agar Emily berusaha dalam kondisi sesantai mungkin.
Benar saja, setelah beberapa hari melakukan liburan, dia mulai berbicara lagi.
Namun, hal aneh juga terjadi seiring kemampuan bicara Emily yang kembali.
Wanita yang tidak dapat berbicara bahasa asing ini tiba-tiba bisa berbicara dengan aksen asing, yaitu aksen Eropa Timur, kadang Prancis, Italia, bahkan Polandia.
Orang-orang di sekitarnya akan mengira bahwa Emily adalah imigran atau turis Rusia karenanya.
"Saya seorang gadis Essex, biasanya aksen saya sangat kuat dan suara saya sangat tinggi dan sangat mudah dikenali, orang-orang selalu tahu itu saya yang menelpon," kata Emily.
Saat memberikan pernyataan tersebut, Emily menggunakan aksen Rusia yang aneh, dikutip dari Oddity Central.
“Pada hari libur, saya mulai membuat suara seperti orang tuli yang mencoba berbicara, diperkirakan bahwa jalur neuropatik mulai terbuka karena tubuh saya benar-benar rileks.
"Pada saat saya di rumah, kata-kata itu terdengar seperti bahasa asing," sambungnya.
Baca Juga: Kondisi Lidah Ternyata Bisa Menandakan Ada Tidaknya Penyakit Jantung, Bisa Dilihat dari Warnanya
Emily sendiri terkejut ketika dia awalnya memperlihatkan aksen Eropa Timur.
Tetapi lebih terkejut lagi karena kadang-kadang aksennya akan berubah secara tiba-tiba, seperti ke POlandia, Italia, atau Perancis.
Meskipun dia tidak tahu alasan mengapa hal itu terjadi kepasanya, dia memperhatikan bahwa itu ada hubungannya dengan seberapa lelahnya dia.
Pada Maret 2020, akhirnya ia secara resmi didiagnosis dengan kondisi langka yang disebut Sindrom Aksen Asing.
Baca Juga: Bisa Fatal Akibatnya, Jangan Lagi Mencuci Daging Ayam Mentah Sebelum Dimasak, Ini Penjelasannya
"Saya sangat senang ketika suara saya mulai kembali tetapi sekarang saya bahkan tidak mengenali suara yang keluar dari mulut saya, itu tidak terdengar seperti saya," kata Egan kepada SWNS.
Sejak dia didiagnosis, Emily telah menemui terapis wicara, tetapi dia belum melihat adanya perubahan dalam bicaranya.
Dokter mengatakan aksennya akan bersamanya dalam waktu yang lama, bahkan mungkin selamanya.
Sejak suaranya kembali, dia harus berurusan dengan diskriminasi dari orang-orang yang berpikir dia adalah seorang imigran.
Emily pun telah mengambil cuti kerja karena stres hanya akan memperburuk kondisinya.
"Saya baru berusia 31 tahun dan saya terkejut betapa banyak hidup saya telah berubah dalam hitungan bulan," kata Emily.
“Hal tersulit bagi saya adalah mengetahui bahwa suara ini baik-baik saja. Saya harus belajar untuk menerima bahwa tidak apa-apa bagi saya untuk tidak dapat langsung mengeluarkan kata-kata, itu akan datang pada akhirnya," lanjutnya.
Mengutip Kompas.com, selain sindrom aksen asing bagi orang-orang yang bebricara dalam aksen asing, ada juga sebuah gangguan stroke bilingual dengan afasia.