"Mereka berpikiran kami adalah negeri paling berisiko karena begitu banyaknya turis dari Hubei yang melakukan perjalanan ke Thailand," kata Dr Plipat.
Pada Maret lalu, Thailand menyatakan keadaan darurat dan meminta warga tidak keluar rumah dan jam malam diberlakukan.
Kegiatan bisnis diperintahkan untuk berhenti dan banyak kekhawatiran mengenai virus yang menyebar dengan cepat tersebut.
Namun bukannya tinggal di rumah, seorang relawan Aksorn Boosamsai malah pergi mengunjungi Klong Toey, salah satu perkampungan paling kumuh di Bangkok.
Baca Juga: Herbal Antihistamin Alami Sebagai Obat Biduran Tradisional yang Ampuh
Kepada ABC News, perempuan berusia 52 tahun tersebut mengungkapkan dia sebenarnya takut.
"Namun saya pikir membantu komunitas adalah salah satu tugas saya," kata dia.
Aksorn adalah satu dari relawan yang pada umumnya perempuan dan sudah dibekali dengan pengetahuan kesehatan mendasar.
Mereka membantu menemukan kasus COVID-19, membawa mereka yang memilik gejala untuk dites, serta meluruskan berbagai informasi yang tidak benar mengenai virus corona.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR