"Selama masa puncak bulan Maret dan April, saya mengunjungi komunitas setiap hari," kata Aksorn, sambil menambahkan ia memastikan dirinya sudah dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri).
"Saya memberikan mereka masker, hand sanitizer, dan mengajar warga bagaimana mencuci tangan," katanya.
Para relawan ini memainkan peran penting karena sejauh ini kasus di Thailand hanya sekitar 3.000 orang dengan jumlah kematian 58 orang.
Yang membantu Thailand dalam menangani virus corona adalah pengalaman sebelumnya dalam menangani wabah SARS dan MERS.
Tapi ini bukan satu-satunya alasan.
"Kami memiliki sistem kesehatan publik yang sangat kuat, dan di bulan pertama kami berhasil melakukan dua hal penting," jelas Dr Plipat.
Dr Plipat mengatakan ada juga "kerja sama yang baik" dari masyarakat, yang semuanya menaati aturan, dan mengikuti petunjuk dari pemerintah.
Mantan dubes James Wise menambahkan sistem layanan kesehatan publik membuktikan kekuatan di Thailand, selain dibantu faktor budaya.
Baca Juga: Marah Besar ke China, Rakyat India Ingin Boikot Hape China: Sanggupkah Mereka?
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR