Perdana Menteri Narendra Modi kemudian mengadakan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Amit Shah dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh bertemu dengan para pemimpin militer untuk membahas tanggapan terhadap eskalasi.
Selama lebih dari enam minggu, tentara dari kedua belah pihak telah terlibat dalam pertikaian setidaknya di dua lokasi di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) - perbatasan de facto 3.488 km antara India dan Cina, dan mengirim pasukan tambahan ke perbatasan.
Mereka saling berhadapan di Sungai Galwan, yang merupakan salah satu pemicu awal perang India-Cina 1962, dan di Pangong Tso, sebuah danau gletser setinggi 14.000 kaki di dataran tinggi Tibet.
Sebagai bagian dari perundingan untuk meredakan ketegangan, Angkatan Darat Tiongkok menarik mundur pasukannya dari Lembah Galwan, PP-15, dan Mata Air Panas.
Pihak India juga membawa kembali beberapa pasukan dan kendaraannya dari daerah-daerah ini.
AFP mengutip sumber-sumber dan laporan berita India yang menunjukkan bahwa pasukan Tiongkok tetap berada di bagian Lembah Galwan dan pantai utara danau Pangong Tso, yang menyebabkan bentrokan itu terjadi.
China disebut kesal dengan pembangunan jalan dan jalur udara India di daerah itu, kata para diplomat.
Pemerintah telah mendorong untuk meningkatkan konektivitas dan pada tahun 2022, 66 jalan utama di sepanjang perbatasan Cina akan dibangun.
Salah satu jalan ini adalah di dekat lembah Galwan yang menghubungkan ke pangkalan udara Daulat Beg Oldi, yang diresmikan Oktober lalu. (*)
Artikel ini pernah tayang di Sosok.ID dengan judul Ditutupi karena Xi Jinping Malu, Intelijen AS malah Beberkan 'Kekalahan' PLA dalam Eskalasi Galwan, Korban Tewas Militer China Lebih Dari Tentara India
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR