Intisari-Online.com - Selama berbulan-bulan, para ilmuwan telah memperdebatkan alasan satu variasi genetik dari virus corona menjadi dominan di banyak bagian dunia.
Namun, ilmuwan lain mengusulkan kemungkinan bahwa mutasi memberi virus corona semacam keunggulan biologis.
Melansir New York Times, penelitian terbaru, yang belum ditinjau oleh kembali, menunjukkan bahwa mutasi ini tampaknya mengubah fungsi biologis virus.
Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa virus yang membawa mutasi tertentu menginfeksi lebih banyak sel dan lebih tangguh daripada yang tidak mengalami mutasi.
Para peneliti di Scripps Research, Florida, menemukan bahwa mutasi, yang dikenal sebagai D614G, menstabilkan protein yang menonjol pada permukaan virus.
Mutasi D614G dijelaskan oleh ilmuwan yang memimpin penelitian, Hyeryun Choe dan Michael Farzan.
"Virus dengan tonjolan yang lebih fungsional di permukaan akan lebih menular, dan ada perbedaan yang sangat jelas antara kedua virus dalam percobaan," kata Dr. Farzan.
Untungnya, virus corona di Indonesia belum mengalami mutasi.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR