Advertorial

Kaya Raya 'Tujuh Turunan', Cicit Keluarga Rockefeller Bocorkan 'Rahasia' Besarkan Anak-anak di Keluarganya

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Nama 'Rockefeller' mungkin akhir-akhir ini lebih sering terdengar.

Penyebabnya karena nama Rockefeller dikaitkan dengan konspirasi pandemi Covid-19 yang kini telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia dan memakan ratusan ribu korban.

Ya, konspirasi Rockefeller adalah salah satu yang terpopuler bersandingan dengan teori konspirasi Bill Gates dan lainnya.

Teori konspirasi yang beredar sendiri merujuk kepada Rockefeller Foundation, sebuah yayasan yang dikenal banyak melakukan aktivitas sosial.

Baca Juga: Rockefeller Foundation, Yayasan Kemanusiaan Kontroversial yang Didirikan Salah Satu Orang Terkaya Sepanjang Sejarah AS

Mengutip Britannica.com, yayasan tersebut berdiri dengan tujuan untuk meringankan penderitaan manusia di seluruh dunia.

Ia juga memiliki sejarah terlibat dalam penanganan wabah penyakit dan krisis kesehatan masyarakat, baik di Amerika maupun luar negeri.

Namun, sebuah dokumen yang pernah dirilis Rockefeller Foundation dan Global Business Network membuat mereka dicurigai memiliki kaitan dengan pandemi Covid-19.

Pasalnya, dokumen tersebut menceritakan tentang situasi wabah dan kepanikan yang terjadi persis seperti sekarang, padahal itu dibuat sekitar 10 tahun lalu.

Baca Juga: Hadapi Corona: 10 Cara Anda Mencuci Tangan yang Salah, Hindari Ini!

Berbicara tentang Rockefeller Foundation, yayasan tersebut didirikan oleh seorang miliader Amerika Serikat (AS) bernama John Davidson Rockefeller.

John D Rockefeller lahir pada 8 Juli 1839 di Richford, New York, Amerika, dan meninggal dunia pada 23 Mei 1937, di The Casements Ormond Beach, Florida, Amerika.

Meski telah tiada, ia terus dikenal sebagai salah satu orang terkaya di AS sepanjang sejarah bersama deretan miliader lainnya.

Bahkan, hartanya tak habis turun temurun.

Baca Juga: Saat Orang-orang Kaya di China Menyewa Orang Lain Untuk Makan Makanan serta Minuman Lezat Gratis dan Membayarnya!

Tak heran, pasalnya keluarga Rockefeller merupakan 'bos minyak' dengan perusahaan minyak pertamanya bernama Standard Oil.

Perusahaan itulah yang menjadikan John D Rockefeller sebagai miliader Amerika pertama pada akhir abad ke-19.

Melansir CNBC.com (28/3/2018), Keluarga Rockefeller memasuki generasi ketujuh dengan sebanyak 170 ahli waris, dan mereka masih terus mempertahankan kakayaannya.

Mereka seolah 'menentang' pepatah kuno dalam banyak budaya yang mengatakan bahwa kekayaan dibuat dan hilang dalam tiga generasi.

Baca Juga: Begini Jatuh Bangun Sejarah Israel dan Yahudi di Masa Permulaan, Termasuk Kegagalan Militer karena Melanggar Perjanjian

Sekaligus menggambarkan pepatah lainnya yang sering kita dengar sebagai 'kaya tujuh turunan'.

Pada 2016, menurut Forbes keluarga Rockefeller memiliki kekayaan $ 11 miliar, kekayaan mereka bertahan 100 tahun setelah sang moyang John D Rockefeller menjadi miliader pertama AS.

Sekarang ada lebih dari 250 anggota keluarga yang merupakan keturunan langsung dari John D. Rockefeller dan Laura Spelman Rockefeller.

Bagaimana keluarga yang mampu mempertahankan kekayaan ini membesarkan anak 'dibocorkan' oleh salah satu anggota keluarga, yaitu David Rockefeller Jr., cicit laki-laki John D Rockefeller.

Baca Juga: Usai Bentrok dengan India dan Menderita 43 Korban, China 'Unjuk Gigi' Siarkan Latihan Militer

Menurut CNBC, dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi, David Rockefeller Jr., mengatakan bahwa keluarga telah mengembangkan sistem nilai, tradisi dan institusi yang telah membantu keluarga tetap bersama dan menjaga kekayaan mereka.

Mereka berguna bagi keluarga mana pun yang berusaha membesarkan anak-anak dengan nilai uang yang baik, bahkan jika seseorang tidak kaya.

Dia menunjuk empat komponen utama.

Yang pertama adalah pertemuan keluarga rutin.

Baca Juga: Setelah Ledakan Gedung Antar-Korea, Korea Utara Kirim Tentara ke Perbatasan, Kesepakatan Damai dengan Korea Selatan Batal?

“Kami bertemu sebagai keluarga dua kali setahun, sering kali lebih dari 100 dari kami di ruangan yang sama untuk makan siang Natal misalnya,” katanya.

“Kami memiliki sesuatu yang disebut forum keluarga. Ketika Anda berusia 21, Anda diundang ke pertemuan itu.," jelasnya.

Pada pertemuan itu, anggota keluarga ini berbicara tentang arah, proyek, anggota baru dan berita keluarga lainnya yang terkait dengan karier atau tonggak penting.

Menurutnya, sangat penting bahwa setiap orang merasakan bagian dari keluarga, bahkan jika mereka menikah dengannya (menantu).

Baca Juga: Berkilah dengan Alasan Biaya, Terungkap Jepang Hentikan Sistem Pertahanan Senilai Rp24 Triliun karena Sadar Justru Negara Inilah yang Butuh Keberadaan Sistem Tersebut di Jepang

Rockefeller mengatakan juga penting untuk menjaga sejarah keluarga.

Para Rockefeller melakukan ini sebagian melalui 'rumah keluarga' keluarga mereka, tempat mereka dapat berkumpul dan terhubung dengan masa lalu mereka.

“Itu adalah tempat-tempat yang akrab dan diwariskan dari generasi ke generasi,” katanya.

“Saya bisa kembali ke tempat kakek buyut saya hidup lebih dari 100 tahun yang lalu dan melihat bagaimana dia hidup dan melihat bagaimana putranya dan cucu-cucu mereka tinggal.”

Baca Juga: Hindari 7 Kebiasaan Ini Supaya Payudara Tak Mengendur, Salah Satunya Tidur Tanpa Bra

Tidak lagi memiliki bisnis keluarga juga penting, kata Rockefeller.

Banyak perselisihan dalam keluarga kaya memulai bisnis, siapa yang harus menjalankannya, bagaimana seharusnya dijalankan, dan siapa yang akan mendapat manfaat.

Rockefeller belum memiliki bisnis keluarga untuk diperebutkan sejak 1911, ketika Standard Oil dipecah oleh pemerintah menjadi perusahaan publik karena undang-undang antimonopoli yang baru.

Dengan satu pukulan itu, kekayaan Rockefeller diubah dari satu perusahaan raksasa menjadi beberapa perusahaan publik. Dikombinasikan dengan serangkaian trust yang ditulis dengan baik, saham dan kepemilikan keuangan lebih mudah diwariskan ke generasi mendatang dan kurang tunduk pada pertempuran keuangan.

Baca Juga: Sering Alami Mimpi Buruk dan Merasa Sakit Wanita Ini Kaget Mendapati Suaminya Ingin Membunuhnya Pelan-pelan dengan Memasukkan Benda Misterius dalam Minumannya

“Kekayaan dalam keluarga kami, tentu saja, keluar dari bisnis minyak, dari Standard Oil,” kata Rockefeller.

“Tapi bisnisnya tidak membuat kami tetap bersama dan ada banyak keluarga yang terpisah, terus terang. Secara kebetulan, saya pikir, kami beruntung tidak memiliki bisnis yang memisahkan kami," ungkapnya.

"Kami memiliki bisnis yang memasok -melalui penghilangan kepercayaan generasi- kekayaan yang turun dari generasi ke generasi dan tersebar melalui semakin banyak orang, tetapi masih dipertahankan. Tetapi kami tidak memiliki bisnis inti," bebernya.

Menurutnya, lem kuat yang menjaga keluarga Rockefeller adalah nilai-nilai keluarga, khususnya kedermawanan.

Baca Juga: Dulu Disebut 'Tak Sesuai Jati Diri Bangsa' Hingga Jadi Alasan Pemecatan Helmy Yahya, Siaran Liga Inggris Resmi Dihentikan, Tapi Alasannya Lain

Selain Rockefeller Foundation, ada pula Rockefeller Brothers Fund dan David Rockefeller Fund yang dimiliki keluarga tersebut.

David Rockefeller Jr. ingat memberi untuk amal dengan tunjangan pertamanya pada usia 10 tahun.

Dia akan mendapatkan tunjangannya pada hari Minggu dan memberikan sebagian dari itu ke gereja atau alasan lain, sama seperti John D. Rockefeller memberi perpuluhan gajinya dari yang pertama cek gaji.

Itulah rahasia keluarga Rockefeller dalam membesarkan anak-anak hingga mampu bertahan menjadi keluarga kaya raya tujuh turunan.

Baca Juga: Bangsa Yahudi Terkenal Cerdas, Ternyata 7 Faktor Inilah Penyebabnya, Apa Saja?

Artikel Terkait