Advertorial
Intisari-Online.com -Siarang Liga Inggris, yang disebut sebagai salah satu alasan pemecatan Helmy Yahya dari posisi Direktur Utama TVRI, akhirnya resmi berhenti tayang di stasiun televisi plat merah tersebut.
Hal tersebut disampaikan olehDirektur Utama TVRI pengganti Helmy Yahya, Iman Brotoseno, Selasa (16/6/2020).
Siaran Liga Inggris sendiri menimbulkan kontroversi dan polemik di tubuh TVRI.
Anggota Dewas TVRI Pamungkas Trishadiatmoko dalam rapat dengan Komisi I DPR menyatakan, hak siar penayangan Liga Inggris yang dibeli Helmy Yahya menimbulkan risiko gagal bayar atau utang.
Ia bahkan menyatakan, risiko utang tersebut mirip krisis keuangan di PT Asuransi Jiwasraya.
"Saya akan sampaikan kenapa Liga Inggris itu menjadi salah satu pemicu gagal bayar ataupun munculnya utang skala kecil seperti Jiwasraya," kata Moko.
Ia menyampaikan, Helmy sempat mengatakan bahwa program Liga Inggris ditayangkan tanpa biaya.
Nyatanya, penayangan Liga Inggris berbiaya senilai Rp 126 miliar untuk kontrak tiga sesi, yaitu selama 2019-2022.
Selain itu, kata dia, tidak pernah ada permintaan persetujuan kepada Dewas TVRI untuk menyiarkan Liga Inggris.
"Tidak ada permintaan persetujuan resmi tertulis ke Dewas," kata dia.
Tak sesuai jati diri bangsa
Ketua Dewan Pengawas TVRI, Arief Hidayat Thamrin mengatakan, TVRI semestinya memberikan tayangan edukatif yang memiliki nilai-nilai keindonesiaan.
"Tupoksi TVRI sesuai visi misi TVRI adalah televisi publik. Kami bukan swasta, jadi yang paling utama adalah edukasi, jati diri, media pemersatu bangsa," ujar Arief dalam rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
"Prioritas programnya juga seperti itu. Realisasinya sekarang kita nonton Liga Inggris," kata Arief Hidayat Thamrin.
Resmi dihentikan
Hingga akhirnya,Selasa (16/6/2020),Iman Brotoseno menyatakan bahwa TVRI untuk sementara tidak lagi menyiarkan laga-laga Premier League.
Iman menjelaskan, keputusan itu diambil karena masih adanya permasalahan terkait hak siar yang masih belum diselesaikan.
Oleh karena itu, Dewan Pengawas dan Direksi TVRI sepakat untuk tidak menayangkan pertandingan Liga Inggris.
Iman yang baru menjabat sebagai direktur utama TVRI mengatakan bahwa ia harus lebih hati-hati dalam menyelesaikan permasalahan hak siar Liga Inggris tersebut.
"Jadi memang kita saat ini memutuskan untuk tidak menayangkan dulu Liga Inggris karena terkait dengan beberapa hal yang masih ter-pending dengan pemilik hak siar," ujar Iman.
"Saya yang baru di sini harus agak hati-hati dan saya rasa saya harus melakukan konsolidasi dulu di dalam, melihat segala macam yang menjadi masalah dengan pemegang hak siar," imbuh dia.
"Untuk sementara kami sepakat untuk tidak menayangkan dulu agar semua permasalahannya menjadi lebih jelas dan clear," jelasnya.
Terlepas dari keputusan TVRI untuk menghentikan tayangan Liga Inggris karena adanya masalah terkait hak siar, ajang Premier League akan kembali dilanjutkan mulai Rabu (17/6/2020) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.
Lanjutan jadwal Liga Inggris akan dibuka oleh dua pertandingan tunda yakni Aston Villa vs Sheffield United dan Manchester City vs Arsenal.
Klasemen Liga Inggris saat ini masih dikuasai oleh Liverpool.
Skuad besutan Juergen Klopp itu mengoleksi 82 poin dari 29 laga, unggul 25 angka atas Manchester City yang berada di peringkat kedua dan baru memainkan 28 pertandingan.
Liverpool berpeluang besar mengunci gelar juara Liga Inggris musim ini jika mampu mengalahkan Everton pada lanjutan pekan ke-30, Minggu (21/6/2020) mendatang.
Syaratnya, Manchester City kalah dari Arsenal pada pertandingan tunda Liga Inggris pekan ke-28.
Sementara itu, terkait permasalahan ini, Kompas.com telah berupaya meminta keterangan lebih lanjut kepada TVRI, termasuk apakah ada dampak ke tayangan olahraga lain atau tidak.
Namun, sampai berita ini diturunkan, kami belum mendapat balasan dari pihak TVRI.
(Ervan Yudhi Tri Atmoko)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resmi, TVRI Tak Lagi Siarkan Pertandingan Liga Inggris".
Baca Juga: TVRI Terancam Ditutup