Intisari-Online.com - Masih ingat kasus pembunuhan warga Afrika-Amerika yang bernama George Floyd?
Pada 25 Mei 2020 kemarin, George Floyd mengalami insiden yang membuat dia meninggal dunia.
Akibatnya 4 orang polisi menjadi tersangka.
Yang pertama adalah mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin (44), yang lututnya menindih leher George Floyd selama hampir sembilan menit.
Hukumannya ditingkatkan menjadi pembunuhan tingkat dua.
Lalu pada Kamis (4/6/2020), tiga mantan anggota Polisi Minneapolis Amerika Serikat lainnya didakwa membantu pembunuhan tingkat kedua.
Mereka adalah Tou Thao (34), J. Alexander Kueng (26), dan Thomas Lane (37).
Karena kejadian ini, terjadi unjuk rasa besar-besaran di Amerika Serikat dan seluruh dunia.
Namun baru-baru ini, dilaporkan salah satu dari mantan anggota Minneapolis yang didakwa atas kasus pembunuhan George Floyd dibebaskan.
Mantan polisi yang dibebaskan itu adalah Thomas Lane (37).
Di mana dibebaskan dengan uang jaminan, pada Rabu (10/6/2020) waktu setempat.
Thomas Lane dibebaskan setelah membayar uang jaminan sebesar 750 ribu dolar AS (Rp10,6 miliar), sesuai dengan keputusan pengadilan.
Ia dibebaskan dari penjara Hennepin County.
Pengacara Lane, Earl Gray mengatakan kepada media, kliennya sempat mencoba untuk membantu Floyd.
Gray juga mengatakan kepada media bahwa Lane baru empat hari bekerja dan menjalankan tugas patroli saat insiden itu terjadi.
Ia menjelaskan, Chauvin adalah senior yang menjadi pelatih Lane.
Tujuh petugas di LA dikeluarkan dari tugas apangan
Sebagaimana diketahui, pembunuhan George Floyd yang dilakukan oleh 4 orang polisi telah memicu protes anti-rasisme di seluruh dunia.
Sejumlah monumen yang berkaitan dengan kolonialisme dan perbudakan telah dirusak atau dihancurkan di Eropa dan AS.
Setelah kematian George Floyd, protes untuk keadilan rasial terus digemakan.
Akibatnya, setidaknya tujuh petugas kepolisian Los Angeles dikeluarkan dari tugas lapangan mereka setelah menggunakan kekuatan berlebihan selama protes ini.
Hal ini diungkapkan oleh Departemen Kepolisian kepada CNN.
Langkah ini dilakukan ketika polisi di seluruh Amerika Serikat diprotes arena menggunakan kekerasan sebagai tanggapan terhadap para demonstran yang memprotes kebrutalan polisi.
Lebih lanjut, para pengkritik menunjuk pada penggunaan gas air mata, peluru karet, dan serangan fisik sebagai contoh penggunaan kekuatan yang berlebihan.
(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Bayar Uang Jaminan Rp 10,6 Miliar, Seorang Polisi yang Terlibat Pembunuhan George Floyd Bebas")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR