Advertorial
Intisari-Online.com - Para ilmuwan kini tengah berpacu dengan waktu dalam menemukan vaksin virus corona (Covid-19).
Diketahui vaksin sendiri adalah produk biologi yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.
Bahkan belakangan ini para peneliti di Inggris sedang mencari 24 relawan untuk disuntikan virus corona.
Bahkan relawan yang bersedia jadi "kelinci percobaan" itu bakal dibayar uang sebanyak 3.500 pound atau sekitar Rp 65 juta.
Nantinya selain disuntikan virus corona, relawan itu juga harus mau menjalani beberapa tahapan dalam penelitian.
Di antaranya yaitu harus lolos uji kekebalan dengan cara disuntik dengan dua strain virus yang lebih lemah dari Covid-19.
Kedua virus itu yaitu jenis 0C43 dan 229E, yang dapat menyebabkan gejala pernapasan ringan.
Usai kedua thapan itu dilakukan para relawan nantinya akan diberikan vaksin baru atau yang sudah ada.
Kemudian para dokter yang mengenakan pakaian pelindung dan ventilator, akan menganalisis respons pasien terhadap vaksin.
Hasilnya akan digunakan para peneliti untuk fokus pada perawatan yang paling efektif untuk melacak virus-virus itu dengan cepat.
Pasien yang sudah diinfeksi dengan virus corona baru juga akan dilarang keluar dari tempat karantina selama dua minggu.
Mereka juga harus mau makanannya dibatasi dan menghindari kontak dengan manusia lain, serta harus berolahraga secara teratur.
Dilansir dari CNBC Indonesia (11/3/2020) upaya yang dilakukan para peneliti ini memang terdengar sangat berisiko.
Namun Catchpole, selaku kepala peneliti perusahaan penelitian dan pengembangan medis Hvivo yakin tingkat keberhasilan vaksin Covid-19 yang dibuatnya sangat tinggi.
"Perusahaan obat bisa mendapatkan ide yang sangat bagus dalam beberapa bulan setelah memulai studi vaksin, (untuk mengetahui) apakah itu berfungsi atau tidak, menggunakan sampel orang yang begitu sedikit," kata Catchpole.
Meski begitu, semua pengujian ini baru akan dimulai setelah Hvivo mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris.(*)
Artikel ini pernah tayang di Health.grid.id dengan judul "Relawan yang Disuntik Virus Corona Bakal Dibayar Rp 64 Juta, Siapa Mau?"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari