Sementara itu, Afrika Timur tengah bersiap untuk gelombang kedua dari serangan kawanan belalang gurun.
Sebab gelombang kedua ini diduga akan 20 kali lebih besar dari gelombang pertama.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menggambarkan wabah kawanan belalang gurun ini bisa menjadi ancaman besar.
Sebab sebelum belum pernah terjadi.
Selain itu, invansi kawanan belalang gurun ini dapat membahayakan keamanan pangan dan mata pencaharian sekitar 25 juta orang.
Christine Apolot, gubernur distrik Kumi Uganda, mengatakan orang-orang dipenuhi dengan keputusasaan.
“Kekeringan pangan adalah ketakutan besar yang saat ini kami milik."
"Apalagi di tengah pandemi virus corona bergerak menuju kehancuran ekonomi."
"Kami hanya bisa berharap bahwa pangan kami baik-baik saja."
Sebab jika tidak, maka orang-orang kita akan berakhir dengan kelaparan.
Kawanan belalang gurun mulai muncul dalam jumlah besar pada Juni tahun lalu di padang pasir luas di Semenanjung Arab yang dikenal sebagai Empty Quarter.
Para ilmuwan percaya kemunculan mereka adalah hasil dari perubahan iklim.
Diduga gurun yang biasanya kering menjadi tempat yang ideal bagi belalang gurun untuk berkembang biak.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR